TEMPO.CO, Jakarta - PT Bakrieland Development Tbk menegaskan kembali rencananya untuk mendivestasi beberapa aset perusahaan mereka. “Kami berencana dan berharap seluruh proses divestasi bisa selesai akhir tahun ini,” kata Head of Investor Relations Bakrieland, Nuzirman Nurdin, saat dihubungi, Senin, 19 November 2012.
Nuzirman menjelaskan aset-aset yang akan didivestasi adalah aset perusahaan yang bukan merupakan bisnis utama Bakrieland. Bakrieland merupakan perusahaan properti yang bergerak dan memiliki bisnis usaha utama pada perumahan real estate dan apartemen.
Salah satu contoh aset usaha non-inti yang akan didivestasi, kata Nuzirman, adalah aset perusahaan di bidang jalan tol. Saat ini Bakrieland melalui anak usahanya, PT Bakrie Toll Road, telah mengoperasikan satu ruas jalan tol dan telah tercatat sebagai konsorsium pembangunan enam ruas jalan tol lainnya. Adapun enam ruas tol dalam masa konsesi tersebut yaitu Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang (Jawa Tengah), Pasuruan-Probolinggo (Jawa Timur), Batang-Semarang (Jawa Tengah), Cimanggis-Cibitung (Jawa Barat), dan Ciawi-Sukabumi (Jawa Barat).
“Kami sih berharap seluruh proyek jalan tol yang kami miliki dapat didivestasi,” kata Nuzirman. Namun, menurutnya, jika nilai divestasi aset yang ditawarkan perusahaan lain tidak cukup menguntungkan Bakrieland, tidak semua proyek tol yang akan mereka divestasi. Ia juga mengatakan belum tentu 100 persen saham mereka pada proyek tol bakal didivestasi. Nilai saham yang akan didivestasi akan sangat bergantung pada penawaran perusahaan yang tertarik untuk mengakuisisi proyek tol mereka.
Selain proyek tol, Bakrieland juga berencana melepas aset properti mereka yang dianggap tidak lagi memberikan omzet yang menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Sayangnya, ia enggan menyebutkan aset properti mana saja yang akan didivestasi perusahaan. Nuzirman mengatakan, aset properti mature yang akan didivestasi adalah bangunan milik Bakrieland di luar properti real estate dan apartemen, seperti hotel, perkantoran, dan retail.
Ia mengatakan, divestasi itu dilakukan perusahaan karena adanya keinginan pemegang saham Bakrieland untuk mengembalikan jalur bisnis mereka ke bidang properti. “Dari semula fitrah kami adalah bisnis properti real estate. Dan para pemegang saham sebagai pemilik modal kami, menginginkan agar perusahaan ini kembali ke fitrah dan konsentrasi ke unit usaha itu,” kata Nuzirman.
RAFIKA AULIA
Berita Terpopuler:
Ahok Diminta Tak Permalukan Anak Buah
Mahasiswi Telanjang demi Kalender Amal 2013
FBR dan Warga Ambon Bentrok di Depok
Ola, Sang Jenderal di Blok Melati
Banjir di Pusat Kabupaten Bandung, 1 Orang Tewas