TEMPO.CO, Jakarta - Produksi minyak kelapa sawit dunia yang telah memiliki sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) mencapai 14 persen. Kapasitas produksi minyak sawit yang bersertifikat RSPO (Certified Sustainable Palm Oil/CSPO) diperkirakan 7,2 juta metrik ton atau sekitar 14 persen dari seluruh produksi minyak sawit di dunia.
Direktur RSPO Indonesia, Desi Kusumadewi, mengatakan dari jumlah tersebut, sekitar 45,5 persen berasal dari Indonesia, disusul oleh Malaysia 44,7 persen, dan sisanya sebesar 9,8 persen berasal dari Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Brasil, Kolombia, dan Pantai Gading.
"Yang sudah bersertifikat ini melibatkan 1,6 juta hektare perkebunan kelapa sawit di dunia," kata Desi dalam media roundtable RSPO, di Mercantile Athletic Club World Trade Center, Jakarta, Senin, 19 November 2012.
Menurut Desi, hingga September 2012, baru ada 175 pabrik kelapa sawit bersertifikat RSPO dan 37 petani bersertifikat. Produsen produk-produk CPO seharusnya sudah mulai mengaplikasikan CSPO dalam bisnisnya. Negara yang sudah berkomitmen untuk 100 persen menerapkan CSPO pada 2015 adalah Belanda, Belgia, Jerman, dan Prancis.
"Negara yang menunjukkan sinyal positif terhadap CSPO antara lain Australia, Amerika Serikat, dan India," ujarnya.
RSPO adalah organisasi nirlaba yang didirikan sejak 2004. RSPO dapat dijadikan parameter pertumbuhan produksi CPO yang berkelanjutan di dunia, yang sering disebut sebagai CSPO. Pasalnya, RSPO didirikan berdasarkan kesepakatan dari berbagai kalangan, seperti perkebunan, procesor atau traders, manufacturers atau consumer goods, retailer, bank dan investor, LSM lingkungan, dan sosial.
Dalam kurun waktu 8 tahun, komposisi keanggotaan RSPO telah mencapai 1.088 anggota dan terus bertambah. Sejak diluncurkan pada 2011, logo RSPO telah diadopsi oleh 14 negara.
ROSALINA
Terpopuler:
LKPP : Peserta Sedikit, Ada Indikasi Rekayasa
Bursa Desak Humpuss Rampungkan Pelunasan Utang
Angkasa Pura Tersandung Masalah IMB di Balikpapan
Pengusaha Kecil yang Kreatif dan Inovatif
Sistem Elektronik Persempit Peluang Korupsi
Indeks Akan Bertahan di 4.300