Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rasa Empuk Daging Ini Melebihi Wagyu

image-gnews
Daging Matsuzaka. japanguidebook.com
Daging Matsuzaka. japanguidebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak mitos tentang daging premium ini, dari pemilihan sapi yang hanya berjenis betina sampai jumlahnya yang terbatas, sekitar 2.500 ekor per tahun. Namanya, matsuzaka. Diambil dari lokasi peternakannya di Kota Matsuzaka, yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik. Jenis daging itu berasal dari sapi asli Jepang yang berwarna hitam.

Dari sapi tersebut, muncul daging yang terlebih dulu dikenal di Indonesia, yaitu wagyu dan kobe. Arti kata wagyu sebenarnya sapi Jepang. Tapi istilah ini berkembang untuk semua sapi yang diberi pakan khusus sehingga menghasilkan daging yang memiliki guratan lemak seperti marmer atau marbled.

Khusus untuk matsuzaka, daging ini masih mendapat perlakuan khusus peternakan sapi tradisional Jepang. Sejak berumur 3 bulan, sapi hitam mulai masuk peternakan dengan desain khusus. Jauh dari keramaian, sepi, dan tenang, supaya sapi bebas dari stres. Suhu di dalam kandang terjaga agar tidak dingin atau panas saat terjadi perubahan cuaca. Bagi setiap orang yang masuk, tangan dan sepatunya wajib disterilkan dengan disinfektan supaya sapi tidak kena penyakit.

Sapi-sapi itu tidak melulu dalam kandang. Mereka boleh berkeliaran di padang rumput yang hijau, tapi tentu saja dengan gerak terbatas. Pakannya juga terjaga, seperti dedak, gandum, jerami, jagung, dan kedelai. Kalau kurang nafsu makan, peternak memberi mereka bir. Setiap hari bulu hitamnya disikat hingga bersih. Selain itu, tubuhnya dipijat dengan memakai sake supaya lemak tersebar sempurna ke seluruh tubuh dan bebas kutu.

"Setelah usia tiga tahun, baru sapi bisa dipotong," kata Public Relations Officer Restoran EN Dining, Prita Gero. Umur ini agak tidak lazim karena biasanya, semakin tua daging sapi, semakin alot. Tapi matsuzaka berbeda. Usia tiga tahun justru membuat lemak ototnya semakin banyak. Lemak tersebut membuat daging menjadi sangat empuk. Kelezatannya lebih enak daripada wagyu dan kobe. "Teksturnya seperti tahu," ujarnya.

Dulu, hanya sapi betina yang masih perawan yang bisa menjadi daging matsuzaka. Peternak di sana percaya sapi tersebut memiliki tekstur daging yang paling empuk. Tapi, pada prakteknya saat ini, ada pula sapi hitam jantan yang mereka pakai. Secara kasatmata, tekstur matsuzaka mirip wagyu lainnya. Guratan lemak otot yang bermotif seperti marmer tersebar ke seluruh potongan daging.

Di EN Dining, level daging yang mereka pakai adalah A5. Ini termasuk mahal dan sangat empuk. Lemaknya banyak, tapi karena sapi menjalani diet ketat, tidak membuat kadar kolesterol orang yang memakannya naik. Chef Rasel tidak terlalu pusing dalam mengolah daging itu. Cukup dipanggang sebentar hingga tingkat kematangan medium, daging terasa nikmat. "Jangan terlalu banyak dibumbui karena rasa aslinya sudah sangat enak," kata Prita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada rasa manis dan gurih di dalamnya.

Koki kelahiran Bangladesh asal Singapura tersebut menyajikan daging itu dalam gaya Okinawa. Prefektur di ujung sebelah selatan Jepang ini terkenal dengan makanan yang rendah garam. Penduduk di sana sangat menjaga pola makan. Tidak mengherankan jika mereka kebanyakan berumur panjang. Cukup sederhana sajian koki Rasel. Nasi ditutup dengan irisan daging matsuzaka. Kemudian sebutir telur melapis tumpukan tersebut.

Harganya tentu saja sesuai dengan kelangkaan daging ini di Jakarta. Harga seporsi nasi dan daging tersebut sekitar Rp 690 ribu. Ada pula daging yang dipanggang menjadi steik dengan harga Rp 650 ribu untuk ukuran 130 gram.

SORTA TOBING

Berita Terpopuler:
Ahok Diminta Tak Permalukan Anak Buah

Ola, Sang Jenderal di Blok Melati

Deddy Mizwar Marah Ditawari ''Mahar''

Banjir di Pusat Kabupaten Bandung, 1 Orang Tewas

Kate Moss Punya Tato Senilai Rp 9,6 Miliar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

9 jam lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

2 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

3 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

3 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

6 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

16 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

18 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

21 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

21 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.