TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok peretas anonim yang menamakan dirinya Anonymous, mendeklarasikan perang cyber terhadap Israel. Mereka mengunggah data 5.000 pegawai pemerintah Israel ke laman web.
Kelompok ini menggunakan situs www. Anonpaste.me untuk mengirim pesan kepada pemerintah Israel, sebelum menautkan halaman berisi nama, nomor identitas, dan e-mail pribadi milik 5.000 pegawai pemerintah itu.
Pesan itu berbunyi: "Kami menyadari bahwa pemeritah Israel telah berulang-ulang mengabaikan peringatan berkaitan dengan pelanggaran hak asasi manusia, mematikan sambungan internet di dalam negerinya, serta memperlakukan warga negaranya dan negara-negara tetangganya dengan tidak baik." Mereka juga mengatakan, "Pemerintah Israel ini adalah/akan menjadi sebuah perang cyber."
Sebelumnya, kelompok yang sama juga meretas lebih dari 700 laman milik pemerintah Israel, termasuk situs milik Bank of Jerusalem, situs dan blog milik Kementerian Pertahanan Israel, dan laman resmi Presiden Israel. Sebagian besar situs yang diretas itu hingga kini belum diaktifkan kembali.
Menteri Keuangan Israel, Yuval Steinitz, membenarkan adanya serangan daring terhadap negaranya. Menurutnya, pemerintah Israel saat ini tengah berperang di "lapisan kedua". Dalam empat hari terakhir, Israel telah "menghalau 44 juta serangan cyber terhadap situs-situs milik pemerintah," kata Steinitz.
AP | PHILIPUS PARERA
Berita Terkait Lainnya:
AS-Inggris Peringatkan Risiko Perang Darat Israel
Militer Israel Siapkan Operasi Bawah Tanah
Dari Bunderan HI, Aksi Gaza ke Kedutaan Amerika
Anak Yatim Aceh pun Menyumbang untuk Palestina
Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel