TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei yang digelar oleh harian bahasa Inggris di Israel, Hareetz, menunjukkan besarnya dukungan masyarakat terhadap perang Gaza. Hasil survei pada Ahad, 18 November 2012, menunjukkan 84 persen warga Israel mendukung perang yang sudah terjadi selama enam hari antara Israel-Palestina di perbatasan Gaza.
Responden yang diajak survei adalah warga Arab dan warga Yahudi di Israel. Ternyata 90 persen warga Yahudi di negeri Zionis itu mendukung serangan militer ke Palestina yang banyak mereguk korban sipil.
Sabtu lalu, militer Israel tak hanya menyerang rumah penduduk, tapi juga gedung media di Kota Gaza. Misil Israel merusakkan tiga stasiun televisi yang berkantor di gedung tersebut, yaitu Al Aqsa TV, Hamas TV, dan Al Quds TV.
Kumpulan jurnalis menamakan diri Association Press di Gaza menyatakan enam jurnalis Palestina terluka, termasuk seorang korban yang kehilangan kakinya. Serangan terhadap kalangan pers tersebut memancing kecaman dunia, khususnya dari Reporter Without Border, organisasi nirlaba yang mendukung kebebasan memperoleh informasi.
Direktur Internasional Reporter Without Borders di Paris, Christophe Deloire, mengatakan serangan itu tak bisa dijustifikasi karena mengancam kebebasan terhadap akses informasi. Ia meminta sebuah investigasi terhadap serangan gedung media.
"Meski gedung tersebut terhubung dengan Hamas, ini tidak bisa melegitimasi serangan," ujar Deloire. "Serangan melawan masyarakat sipil secara hukum adalah kejahatan perang."
Militer Israel mengatakan serangan itu untuk menghancurkan alat komunikasi milik Hamas di atap gedung. Hamas dituduh sengaja menggunakan jurnalis sebagai tameng hidup mereka. Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Avital Leibovic, meminta jurnalis menjauhi basis dan fasilitas milik Hamas.
HAARETZ | CBSNEWS | DIANING SARI
Berita Terpopuler
Selingkuhan Bos CIA "Rekonsiliasi" dengan Suami
Pria Turki Perkosa Bebek
Bapak-Anak Merampok Tujuh Bank
Peretas Bocorkan Data 5.000 Pegawai Israel
Adele Jadi Politikus Waria Pertama di Kuba