TEMPO.CO, California - Zynga, perusahaan pembuat game digital terkenal seperti FarmVille, berusaha bangkit dengan merombak jajaran manajemennya pada pekan lalu. Langkah ini diambil pendiri sekaligus chief executive officer, Mark Pincus, 46 tahun, untuk mengembalikan perusahaan ke jalur cepat setelah perusahaan mengalami penurunan laba dan ditinggal sejumlah petinggi kunci.
Beberapa pejabat yang masih bertahan mendapat promosi. Misalnya, kepala mobile game, David Ko, sekarang mengepalai pengembangan semua game dan mengendalikan studio.
"Tantangan yang dihadapi Mark adalah bagaimana membuat game-game hebat sedangkan pada saat yang sama aset terpentingnya, yaitu para pengembang game, satu per satu keluar," kata Richard Greenfield, analis dari BTIG.
Ko sekarang menjadi tangan kanan Pincus. Ko merupakan eksekutif yang getol mendorong perusahaan agar tidak tergantung pada Facebook dalam memasarkan game. Misalnya dengan membuat game-game Zynga menjadi mobile game dan bisa dimainkan tablet atau ponsel berbasis iOS, atau Android.
Ko menggantikan posisi John Schapper, chief operating officer, yang baru-baru ini mengundurkan diri. Mark Vranesh, kepala accounting, naik jabatan menjadi kepala keuangan setelah posisi itu ditinggalkan Dave Wehner.
Zynga, yang melakukan penjualan saham perdana pada Desember tahun lalu dengan harga US$10 per lembar, sedang menghadapi masalah berat. Salah satu indikatornya adalah harga saham perusahaan telah melorot begitu rendah pada kisaran US$ 2-3 dolar.
Pada kuartal ketiga lalu, Zynga membukukan kerugian US$ 52,7 juta (sekitar 500 miliar). Menurut Pincus beberapa waktu lalu, pendapatan perusahaan tertekan karena game unggulan seperti CityVille dan CastleVille ternyata kurang diminati.
Apalagi perusahaan juga lamban mengembangkan games berbasis mobile yang saat ini justru sedang booming dan dimainkan jutaan gamer di peranti ponsel dan tablet.
Merosotnya kinerja Zynga juga dipengaruhi sikap Pincus yang cenderung keras dan emosional terhadap anak buah. Salah satu investor perusahaan, yaitu Kleiner Perkins Caufield & Byers, memintanya berkonsultasi dengan Bill Campbel.
Campbell dikenal dengan julukan "si pelatih" karena kerap memberikan pelajaran informal mengenai cara menjadi eksekutif. Steve Jobs (Apple), Eric Schmidt (Google), dan Marissa Mayer (Yahoo) merupakan beberapa alumni terkenal.
Menurut Campbell, 70 tahun, saat Pincus curhat mengenai masalah yang dihadapi perusahaan, "Dia merasa sangat kacau dan matanya berkaca-kaca."
BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA