TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan sopir angkutan kota dari Koperasi Wahana Kalpika (KWK) mogok beroperasi di Terminal Kampung Rambutan. Mereka menuntut agar angkutan kota DKI Jakarta tidak diganti dengan minibus.
"Raperda transportasi lagi dibahas di DPRD, salah satu pasalnya mengatur penggantian angkutan kecil menjadi minibus. Kami demo agar pasal itu ditiadakan," kata Ketua Operasional KWK, Suwarto, saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Selasa, 20 November 2012.
Menurut Suwarto, program penggantian angkutan kecil menjadi minibus sudah dibuat oleh gubernur sebelumnya, yaitu Fauzi Bowo. "Draf sudah dibuat lama, tidak mungkin dalam sebulan draf itu dibuat," ujarnya.
Unjuk rasa ini, kata Suwarto, merupakan bentuk dukungan buat Organisasi Angkutan Darat (Organda) yang saat ini sedang melakukan aksi di Balai Kota. Perwakilan dari setiap angkutan kota juga sudah berada di Balai Kota untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Ansori, pengurus angkutan T-19 jurusan Depok-TMII, menambahkan, aksi mogok telah dilakukan dari pukul 07.00. Mereka juga menuntut agar biaya retribusi dan izin operasi tidak naik 100 persen. "Jangan sampai biaya retribusi naik, tadinya Rp 500 jadi Rp 1.000, belum lagi izin operasi dari Rp 100 ribu menjadi Rp 175 ribu," kata Ansori.
AFRILIA SURYANIS
Berita Lainnya:
Kopaja Langka di Lebak Bulus, Penumpang Bingung
Demo Organda, Jokowi Didesak Cabut Raperda
Demo Organda, Lalu Lintas Depan Monas Lumpuh
Pulang Haji, Penyelundup Buku Nikah Palsu Ditangkap
Demokrat Siap Bendung Rencana Interpelasi