TEMPO.CO, Tokyo - Perusahaan pembuat TV asal Jepang, Sharp Corporation, akan merumahkan 2.000 pekerja untuk menekan angka kerugian dan menambah 3.000 karyawan sukarela, seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 20 November 2012. Sharp akan akan membukukan kerugian khusus sebesar 25,3 miliar yen atau setara US$ 312 juta pada kuartal Oktober-Desember untuk biaya pemutusan hubungan kerja.
Reuters melaporkan perusahaan yang telah berdiri selama 100 tahun ini memperkirakan akan mendapat rugi bersih sebesar 50 miliar yen (US$ 5,7 miliar) tahun ini. Kerugian ini disebabkan Sharp tidak mampu menghadapi persaingan bisnis dan memasang harga yang lebih rendah.
Menurut laporan blog Wall Street Journal’s Digits awal November ini, kelanjutan finansial Sharp serba tak pasti. Itu sebabnya, sejak September lalu, perusahaan telah mengumumkan rencana untuk mengurangi karyawan dan membuat kesepakatan baru dalam melunasi pinjaman senilai US$ 4,6 miliar.
Meski demikian, sejumlah perusahaan raksasa seperti Intel, Qualcomm, dan Foxconn tertarik untuk mengakuisisi Sharp. Intel dan Qualcomm dilaporkan siap untuk menginvestasikan 30 miliar yen.
Sumber Reuters di Sharp mengungkapkan kesepakatan investasi dari Qualcomm bisa dicapai pada akhir bulan ini. Namun, Intel dikabarkan memberikan tawaran dua kali lipat lebih besar untuk produksi layar iPhone Apple 5. Sementara itu, Hon Hai, anak perusahaan Foxconn, sedang menawar untuk berinvestasi 9,9 persen seharga US$ 844 juta. Tetapi, belum ada kesepakatan yang dicapai hingga Maret 2013.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI | REUTERS
Berita Terpopuler
Pembahasan Upah Buruh di Tangerang Selatan, Mentok
BP Migas Bubar, Kontrak Tangguh Tak Diubah
Iklim Investasi Nasional Terpukul oleh Aksi Buruh
PT Pos Indonesia Bidik Bisnis Retail
Kemenkeu: Paling Tepat Naikkan Harga BBM