TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun harga daging sapi mengalami lonjakan, harga daging ayam justru turun. Permintaan daging ayam di pasar berkurang, sementara produksi terus meningkat. Pasokan ayam hidup di pasar pun menjadi berlebih, yang menyebabkan harga turun.
“Harga ayam turun sepanjang tahun ini, khususnya mulai semester kedua,” kata Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Ruri Sarasono, Selasa, 20 November 2012.
Ruri menjelaskan, harga ayam November ini turun 38 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Harga ayam hidup hari ini, katanya, Rp 9.000 per kilogram. “Tapi kami optimistis harga ayam akan naik lagi di akhir tahun karena tingginya permintaan pada Natal dan tahun baru,” kata Ruri. Di akhir tahun harga ayam hidup diperkirakan Rp 14 ribu per kilogram.
Berdasarkan catatan dari Pusat Informasi Pasar (Pinsar) Asosiasi Peternak Unggas se-Indonesia, harga ayam terus mengalami penurunan sejak Januari 2012. Saat itu harga rata-rata ayam hidup Rp 18.000 per kilogram dan turun menjadi Rp 17.750 per kilogram pada Juni.
Kemudian, pada Agustus 2012 harga rata-rata ayam hidup kembali turun menjadi Rp 17.000 per kilgoram. Pada September sempat naik menjadi Rp 20.000 per kilogram. Kenaikan harga ini tidak berlangsung lama karena harga kembali anjlok menjadi Rp 14.500 pada Oktober 2012.
Meski saat ini permintaan akan daging ayam menukik tajam, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional memprediksikan peningkatan konsumsi dalam lima tahun ke depan. Konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia saat ini 7 kilogram per kapita per tahun. Dalam lima tahun ke depan, diprediksi meningkat menjadi 15 kilogram per kapita per tahun. “Untuk tahun depan konsumsi daging ayam diperkirakan naik menjadi 8,5 kilogram per kapita per tahun,” kata Ruri.
Dari segi produksi, ia melanjutkan, diperkirakan ada kenaikan sebesar 20 persen dibanding dengan tahun lalu. Perkiraan ini dilihat dari peningkatan konsumsi pakan ternak ayam. Tahun lalu, konsumsi pakan ternak ayam mencapai 11 juta ton dan naik tahun ini sekitar 13 juta ton.
ROSALINA