Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ngayogjazz 2012, Swasembada Jazz di Riuh Hujan  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Seniman musik sekaligus penyelanggara, Djaduk Ferianto saat menjelaskan acara musik jazz bertajuk Ngayogjazz di Yogyakarta, Selasa (13/11). ANTARA/Regina Safri
Seniman musik sekaligus penyelanggara, Djaduk Ferianto saat menjelaskan acara musik jazz bertajuk Ngayogjazz di Yogyakarta, Selasa (13/11). ANTARA/Regina Safri
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tanah di Desa Brayut, Kecamatan Pandowoharjo, Sleman, basah. Hujan baru saja reda saat Jemek Supardi tampil di panggung Keprak. Tangannya bergerak mengikuti irama saksofon. Di bawah rimbun pohon bambu, di belakang kandang ayam milik keluarga Mbah Sami, 70 tahun, seniman pantomim Yogyakarta itu menandai dibukanya Ngayogjazz 2012 pada Ahad lalu, 18 November 2012.

Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu yang membuka acara itu. Dia berharap pesta tahunan keenam itu tidak terganggu hujan. Sebab, sebelumnya, hujan sangat deras mengguyur lereng Merapi dan sekitarnya sehingga pembukaan Ngayogjazz tertunda, yang semula dijadwalkan pukul 13.00, sampai pukul 14.50.

Pentas pertama diisi Sound of Hanamangke, grup musik asal Bandung, dengan personel Bintang Manira Manik (drum dan perkusi), Yudi Taruma Di Swara (kecapi dan vokal), Wawan Kurniawan (kendang, tarawang, dan deejureeju), Daeng Rendy (gitar), dan Lutfi Aditya (bas). Mereka memainkan kolaborasi jazz, pop, dan blues dengan sentuhan musik etnik Pasundan.

Harapan memang tak selalu terwujud. Mendung tebal yang menggelayut akhirnya tumpah menjelang magrib dan hujan deras pun terus turun hingga malam. Anehnya, penonton tak surut, tapi justru semakin banyak meski mereka harus berdiri di tanah becek dan berteduh di bawah payung.

Ada enam panggung di pesta musik jazz di tengah desa itu, yakni panggung Keprak, Luku, Caping, Pacul, Lesung, dan Ani-Ani. Semua ada di pekarangan, halaman, dan rumah milik warga. Di panggung Lesung, tampil kelompok Sinten Remen—pimpinan Djaduk Ferianto, Proyek Presiden (Yogyakarta), Balikpapan Jazz Lover, Aljabar (Semarang), I Know Well Miss Clara (Yogyakarta), Blue Batik Replika (Pekalongan), serta Syaharani and Queenfireworks.

Di panggung Pacul ada Lampung Jazz Society, Gubuk Jazz (Pekanbaru), Komunitas Jazz Purwokerto, Idang Rasjidi, Barry dan Benny Likumahuwa, serta Jazz Gudangan. Tampilan berbeda ada di panggung Ani-Ani, yakni di pendapa rumah Jawa milik warga. Di situ tampil pianis Erik Shondy dan Rio Sidik; juga musikus Amerika berdarah Cina, Jen Shyu; serta Toninho Horta dari Brasil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator Ngayogjazz, Djaduk Ferianto, mengatakan bahwa setelah beberapa tahun rutin digelar, saatnya Ngayogjazz menuai hasil tahun ini. Musik jazz mulai memiliki tempat di hati masyarakat. Dulu, hanya sedikit pemusik jazz yang dikenal dapur rekaman, kini mereka mulai membuat album sendiri.

Karena itu, tema yang diusung kali ini, “Dengan Ngejazz Kita Tingkatkan Swasembada Jazz”. Sebuah pelesetan dari jargon yang kerap digunakan pemerintah. Satu kelompok jazz bahkan meluncurkan album baru dalam acara itu, yakni Komunitas Jazz Jogja. “Tahun kemarin menanam, sekarang waktunya panen,” katanya.

Ini memang bukan pesta musik biasa. Sebab, penyelenggara melibatkan potensi ekonomi warga Dusun Brayut yang dikenal sebagai desa dengan kerajinan aksesori dan seni budaya lokal. Budi Utomo, aktivis Desa Wisata Brayut, mengatakan bahwa masyarakat Desa Brayut sangat antusias. “Bisa dibilang ini promosi gratis. Kami tidak harus membayar mahal,” kata Budi.

ANANG ZAKARIA

Terpopuler:
Rowan Atkinson akan "Bunuh" Karakter Mr Bean

Lapak Rezeki di Seputar Panggung Ngayogjazz

Ekspresi Jiwa Nana Melalui Bunga

Pameran Fotografi Kerajaan Gula di Yogyakarta

Film 360, Lingkaran Cerita Tentang Cinta dan Sunyi

Love In Paris Siap Hingga 70 Episode

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

12 hari lalu

Snoh Aalegra. Foto: Instagram.
Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

Harga tiket special show di Java Jazz Festival antara Snoh Aalegra dan Laufey berbeda Rp 150 ribu.


Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

14 hari lalu

Snoh Aalegra. Foto: Instagram.
Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

Penyanyi Swedia, Snoh Aalegra masuk dalam deretan penampil bersama Laufey di Java Jazz Festival 2024 di JIExpo Kemayoran pada 26 Mei 2024


Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

15 hari lalu

Snoh Aalegra. Foto: Instagram.
Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

Dalam unggahan Java Jazz 2024, terlihat nama Snoh Aalegra berada di deretan paling atas spesial show.


Kata Dewi Gontha Soal Festival Musik Indonesia yang Lebih Berkembang dari Singapura

29 hari lalu

President Director Java Festival Production, Dewi Gontha mengumumkan line up Java Jazz Festival 2024 dalam konferensi pers di Midaz Senayan Golf pada Rabu, 20 Maret 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Kata Dewi Gontha Soal Festival Musik Indonesia yang Lebih Berkembang dari Singapura

Perwakilan penyelenggara Java Jazz Festival, Dewi Gontha mengungkapkan bahwa Singapura menyontek festival musik Indonesia.


Line Up Java Jazz Festival 2024 hingga Alasan Laufey Tampil di Spesial Show

30 hari lalu

Java Jazz Festival akan digelar pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran. Dok. Java Jazz Festival
Line Up Java Jazz Festival 2024 hingga Alasan Laufey Tampil di Spesial Show

Line up Java Jazz Festival 2024 fase kedua telah diumumkan dengan Laufey sebagai penampil di spesial show.


Bantah Bruno Mars dan Katy Perry akan Tampil di Java Jazz Festival, Promotor: Kesalahan Teknis

30 hari lalu

Sejumlah lagu hits Bruno Mars seperti 24K, Please Me, Lazy Song dan Locked up Heaven dilarang untuk diputar di radio sebelum pukul 10 malam. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengeluarkan surat edaran terkait pelarangan pemutaran 42 lagu karena disinyalir memiliki muatan asusila. REUTERS/Mario Anzuoni
Bantah Bruno Mars dan Katy Perry akan Tampil di Java Jazz Festival, Promotor: Kesalahan Teknis

Dewi Gontha mengklarifikasi bahwa Bruno Mars dan Katy Perry tidak akan tampil di Java Jazz Festival 2024.


Laufey Kembali ke Jakarta untuk Java Jazz Festival 2024, Kini sebagai Special Show

19 Desember 2023

Laufey. (Foto: Gemma Warren)
Laufey Kembali ke Jakarta untuk Java Jazz Festival 2024, Kini sebagai Special Show

Datang lagi ke Jakarta, Laufey akan meriahkan Special Show Java Jazz Festival 2024 hari kedua.


Jordan Susanto Ungkap Kisah di Balik Lagu Cherry

14 Juni 2023

Jordan Susanto. Dok. Istimewa
Jordan Susanto Ungkap Kisah di Balik Lagu Cherry

Jordan Susanto mengaku selalu tertarik untuk menciptakan lagu yang judulnya berasal dari nama seorang perempuan, terbaru adalah Cherry.


Anastasya Poetri Pulang ke Indonesia Demi Tampil di BNI Java Jazz Festival 2023

8 Juni 2023

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Anastasya Poetri Pulang ke Indonesia Demi Tampil di BNI Java Jazz Festival 2023

Anastasya Poetri yang sedang menempuh pendidikan musik di Berklee College of Music, Boston, Amerika Serikat, bangga perdana tampil di Indonesia.


Setelah 7 Tahun, Lyodra Akhirnya Kembali Tampil di BNI Java Jazz Festival 2023

5 Juni 2023

Lyodra tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu 4 Juni 2023. TEMPO/Marvela
Setelah 7 Tahun, Lyodra Akhirnya Kembali Tampil di BNI Java Jazz Festival 2023

Lyodra mengenang masa kecilnya yang pernah tampil di panggung Java Jazz Festival bersama Erwin Gutawa.