Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lelaki Berotot Hidup Lebih Lama  

image-gnews
AP/Bas Czerwinski
AP/Bas Czerwinski
Iklan

TEMPO.CO, London -- Pandangan bahwa seseorang yang sehat terlihat dari bentuk ototnya memiliki kebenaran yang nyata. Sebuah penelitian kesehatan terbaru di Swedia menyebutkan bahwa kondisi kesehatan seseorang dapat diprediksi dari bentuk ototnya ketika beranjak remaja, terutama pada laki-laki.

Pada peneliti Swedia meneliti lebih dari satu juta remaja laki-laki yang tidak memiliki otot, kaki lemah, serta pegangan tangan yang lemas, selama kurang-lebih 24 tahun, memiliki tingkat risiko kematian lebih dini dibandingkan remaja yang memiliki otot dan kaki yang kuat.

Tim peneliti Swedia kepada British Medical Journal (BMJ) menyatakan bahwa mereka sangat meyakini kekuatan otot mencerminkan keadaan tubuh dan kebugaran secara umum. Meski begitu, menurut para peneliti, temuan ini tidak berarti seseorang harus mulai membentuk ototnya sejak usia yang lebih muda dari usia remaja.

Seseorang yang tidak memiliki massa otot dalam tubuhnya terlacak memiliki faktor risiko kematian dini dari penyakit-penyakit seperti obesitas dan tekanan darah tinggi. Ketika para peneliti memperhitungkan faktor risiko secara lebih spesifik, mereka menemukan hubungan antara kematian dini dan kekuatan otot tetap.

Laki-laki kurus dan gemuk memiliki nasib yang sama buruknya terhadap harapan hidup bila mereka memiliki otot lemah di bawah rata-rata. Sedangkan pria berotot lebih memiliki peluang bertahan hidup secara lebih baik, bahkan ketika mereka kelebihan berat badan.

Selama 24 tahun penelitian dilakukan, terdapat hasil bahwa 26.145 (2,3 persen) responden laki-laki yang memiliki otot lemah meninggal lebih dulu. Penyebab utama kematian adalah luka karena kecelakaan, bunuh diri, kanker, penyakit jantung, dan stroke. Sedangkan sepertiga kematian lainnya diakibatkan penyebab lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para remaja yang memiliki kekuatan otot dan mencetak gol di atas rata-rata pada awal penelitian memiliki risiko 20-35 persen lebih rendah mengalami kematian dini dari setiap penyakit, terutama penyakit kardiovaskular. Mereka juga memiliki risiko 20-30 persen lebih rendah dari kematian akibat bunuh diri, bahkan 65 persen lebih kecil kemungkina untuk memiliki diagnosis psikiatri, seperti skizofrenia atau depresi. Sebagai perbandingan, pria berusia 16-19 tahun dengan otot lemah memiliki risiko tertinggi meninggal sebelum mencapai usia pertengahan 50-an.

British Heart Foundation menyebutkan, aktif secara fisik di usia berapa pun memiliki manfaat yang sangat baik. Hampir seluruh penelitian menunjukkan bahwa aktif secara fisik dapat mencegah anak-anak dari penyakit yang berkembang di kemudian hari dalam hidup mereka. Aktif secara fisik juga dapat meningkatkan konsentrasi anak di sekolah, kesehatan, dan kesejahteraan mental mereka secara keseluruhan.

Stephen Evans, profesor Pharmacoepidemiology di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, mengatakan, sementara hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa latihan bermanfaat bagi kesehatan. Namun kekurangan studi ini tidak menunjukkan bahwa melakukan latihan tertentu dapat memperpanjang hidup seseorang. "Sayangnya, intervensi untuk meningkatkan latihan tertentu belum menunjukkan manfaat penting. Meski begitu, hasil itu tidak mencegah saya dan banyak orang lain dari berolahraga," kata Prof Evans

CHETA NILAWATY | BBC

Baca juga:
Demam Sahabat Anak

Sibuk, Saatnya Pantau Anak Lewat Twitter

Film Kartun Redakan Kecemasan Sebelum Operasi

Mengenal 10 Gangguan pada Kaki

Benarkah Toilet Adalah Tempat Paling Kotor?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

17 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.