TEMPO.CO, Yerusalem - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhirnya mengirim Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke Timur Tengah. Hillary diharapkan bisa turut menengahi perang antara Israel dan Palestina, dan mengusahakan gencatan senjata antara kedua negara secepatnya.
Hillary tiba di Yerusalem, Selasa malam, 20 November 2012, dan langsung bertemu Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. Seperti dikutip laman The New York Times, mereka langsung mengadakan pertemuan tertutup.
Dalam konferensi pers sebelum memulai pertemuan dengan Hillary, Netanyahu mengatakan, Israel ingin mencari solusi jangka panjang soal perseteruan ini. "Tapi, jika tidak, saya yakin Anda mengerti bahwa Israel akan bertindak apa pun untuk membela rakyatnya," kata dia.
Hillary juga mengatakan, semua pihak menginginkan diplomasi ini menghasilkan kesepakatan yang tahan lama, stabilitas wilayah, dan kemajuan keamanan aspirasi yang sah dari Israel dan Palestina.
Dari Yerusalem, Hillary dijadwalkan ke Kairo untuk membahas upaya gencatan senjata Israel-Palestina dengan Presiden Mesir Mohammed Moursi dan beberapa pihak lain.
MUNAWWAROH
Berita lain:
Wanita Ini Senang Bercinta dengan Tengkorak
Lalai Berujung Kebakaran, Dihukum 80 Tahun
Pemimpin Baru Cina Mendekat ke ASEAN
Israel Serbu Gaza Tiap Kali Obama Terpilih