TEMPO.CO, Tel Aviv - Sebuah bus meledak di Tel Aviv, Israel, Rabu, 21 November 2012, satu blok dari kantor Kementerian Pertahanan menyebabkan setidaknya 15 orang cedera.
Kepolisian Israel mengatakan, ledakan tersebut dilakukana oleh serangan teroris. Petugas telah menemukan sebuah paket yang tidak meledak tertinggal di dalam bus.
Menurut petugas kesehatan, dalam peristiwa itu lima orang mengalamai cedera serius. "Kami yakin ledakan itu disebabkan oleh serangan teroris," kata juru bicara kepolisian Israel, Mickey Rosenfeld, kepada Al Jazeera.
Juru bicara Perdana Menter Binyamin Netanyahu, Ofir Gendelman, menjelaskan, hampir semua korban menderita luka ringan. "Latar belakang dan penyebab ledakan masih belum jelas," kata juru bicara kepolisian Luba Samri kepada kantor berita AFP.
Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas, mengatakan "Peristiwa tersebut merupakan sesuatu yang alami akibat dari agresi Israel terhadap bangsa kami." Dia tambahkan, "Jika Israel tetap melanjutkan agresinya maka semua opsi terbuka lebar."
Seorang warga Israel yang menjadi saksi mata ledakan mengatakan kepada radio angkatan bersenjata bahwa bus benar-benar dalam keadaan hangus terbakar. Saksi mata lainnya melaporkan, dia melihat seorang pria meninggalkan bom di dalam bus selanjutnya dia kabur.
Koresponden Al Jazeera, Tom Ackerman, melaporkan dari Yerusalem, "Peristiwa ledakan hanya satu blok dari gedung Kementerian Pertahanan Israel." Serangan bom ini berlangsung pada hari kedelapan serangan Israel ke Jalur Gaza. Koresponden Al Jazeera, Nicole Johnson, melaporkan dari Gaza, "Seorang juru bicara Hamas mengatakan, insiden ledakan itu merupakan sesuatu yang wajar jika Israel terus melancarkan serangan ke Gaza."
AL JAZEERA | CHOIRUL