TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar kata sarung, dalam benak kita pasti terbayang hal biasa. Misalnya dipakai sebagai kain untuk salat atau sembahyang bagi umat Islam, lalu menjadi teman setia siskamling atau ronda, kemudian sering dipakai menghadiri acara ritual agama, pelengkap pakaian sunat, dan sebagainya.
Namun, tunggu dulu, itu adalah orang memaknai sarung pada masa lalu. Untuk masa sekarang, Dina Midiani, Direktur Indonesia Fashion Week (IFW), mengatakan sarung adalah inspirasi berpakaian sebagai alternatif lifestyle baru dari budaya Timur.
"Cara memakainya mudah, sangat wearable, fungsional, dan nge-gaya sehingga dapat meningkatkan kebutuhan akan sarung. Saatnya menciptakan demam sarung Indonesia,” kata Dina yang ditemui Kamis pagi (22 November 2012) di tengah-tengah gladi resik Sarung Mobbed.
Dina menjelaskan, sebagai salah satu kekayaan bangsa, sarung perlu dilestarikan. Hal ini pun akan mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya Kemenparekraf sebagai institusi yang menaunginya. Kerja sama antara Kemenparekraf dan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini melahirkan sebuah acara bernama Sarung Mobbed.
Acara yang berlangsung di Rasuna Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta, hari ini terbilang sukses menghadirkan sekitar 200 orang partisipan yang berasal dari berbagai komunitas yang keseluruhannya mengenakan sarung. Sambil memakai sarung dalam berbagai gaya, mereka menari bersama dalam satu gerakan yang sebelumnya sudah berlatih pada hari Minggu lalu dan tadi pagi.
Tampak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu ikut berjoged bersama peserta Sarung Mobbed. Bu Menteri yang mengenakan sarung motif tenun grisingan Bali perpaduan warna oranye, ungu, dan salem yang dimodifikasi menjadi gaun babydoll ini dengan luwes ikut menggoyangkan badan dalam gerakan poco-poco.
Suasana menjadi marak dan ramai dengan nyanyian, teriak, dan seruan bersuka cita. Bu Menteri, meski tidak terlalu hapal dengan gerakan tariannya, tampak bersemangat dengan gerakan terbata-bata. "Yang penting semangatnya, soal gerakan tari ikut saja bersama-sama pasti bisa dan tidak ketahuan kalau salah," bisik Mari kepada Dina yang ada di sebelahnya.
Hari itu, pusat pebelanjaan milik Aburizal Bakrie tampak semarak dengan warna-warni kreasi dan modifikasi sarung. Acara Sarung Mobbed merupakan salah satu rangkaian acara Pekan Produk Kreatif Indonesia yang berlangsung pada tanggal 21 sampai 25 November 2012. Acara ini pun menjadi bagian dari persiapan Indonesia Fashion Week 2013 yang akan berlangsung Februari tahun depan.
"Saya suka semangat anak-anak muda yang antusias dengan acara ini. Mereka kreatif menciptakan inovasi sarung menjadi lifestyle baru yang wearable dan fashionable. Saatnya masyarakat, generasi muda, dan kita semua bersarung. Dan Indonesia harus punya peran mensarungkan dunia," kata Mari semangat.
HADRIANI P