TEMPO.CO, Jakarta -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan rencananya menata ulang 100 kampung yang tersebar di wilayah Jakarta. "Desainnya juga sudah dibuat, tapi bergantung nanti berapa jumlah yang disetujui oleh DPRD karena biayanya menggunakan APBD DKI," kata Jokowi--sapaan Joko Widodo--di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 22 November 2012.
Menurut Jokowi, biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan satu kampung kurang-lebih Rp 30-50 miliar. Dia mengatakan konsep tersebut sudah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.
"Anggaran untuk satu kampung Rp 30-50 miliar, jadi rata-ratanya Rp 40 miliar," kata Jokowi. "Desainnya sudah ditunjukkan kepada DPRD dan respons mereka positif, tinggal menunggu kelanjutannya."
Jokowi mengungkapkan bahwa desain-desain kampung tersebut dibuat oleh arsitek-arsitek lokal. Selain itu, turut dilibatkan pihak swasta dan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
"Sementara itu, untuk pengerjaannya nanti menggunakan sistem partisipasi masyarakat. Artinya, kita akan membentuk kelompok kerja (Pokja) di kampung yang melibatkan warga sekitar. Mereka akan bekerja dengan didampingi para arsitek sehingga hasilnya sesuai dengan perencanaan," kata Jokowi.
Beberapa desain kampung yang sudah ada di antaranya Kampung Herbal di Rawajati, Kampung Protein di Tegal Parang, Kampung Platform atau Kampung Panggung di Manggarai, Kampung Stasiun di Bukit Duri, Kampung Shopping di Poncol, Kampung Ikan di Penjaringan, Kampung Kampus di Tomang, Kampung Backpacker di Kebon Sirih, Kampung Tekstil di Kebon Kacang, dan Kampung Central Business District (CBD) di Karet.
Jokowi menambahkan, di seluruh kampung tersebut akan dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sistem drainase yang baik, ruang terbuka hijau, dan perpustakaan kampung.
SUCI DETJILYA | ANT
Berita lain:
Jokowi dan Julukan Gubernur Taksi
Jokowi: Produk Ekonomi Kreatif Butuh Etalase
Bakal Ada 100 Kampung Ala Jokowi di Jakarta
Dijuluki Mahadewa oleh Jaya Suprana, Jokowi Nyengir
3 Tempat Pelestarian Budaya Betawi