TEMPO.CO, Yogyakarta- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, menunggu hasil rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan untuk pencalonannya sebagai gubernur pada pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada 29 Mei 2013. “Sebagai kader partai, mendapatkan atau tidak mendapatkan rekomendasi bagi saya tidak masalah. Keyakinan dan totalitas saya mendaftar karena dukungan teman dan saudara,” kata Ganjar kepada Tempo di sela acara pembahasan Undang-Undang Pertanahan oleh Komisi II DPR di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, Rabu malam 21 November 2012.
Menurut Ganjar, DPP PDI Perjuangan saat ini sedang melihat tingkat keterpilihan semua kader yang mendaftar. DPP PDIP akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan seluruh kader yang mendaftar pada akhir Januari 2013. DPP PDI Perjuangan, kata Ganjar, akan melihat 10 janji seluruh kader yang mendaftar sebagai kepala daerah. Beberapa komitmen dan janji calon yang mendaftar meliputi layanan publik, pendidikan murah, kesehatan, dan kedaulatan pangan.
Ganjar menyebutkan, saat ini banyak relawan yang menawarkan diri menjadi tim sukses pencalonannya. Namun dia belum membentuk tim formal karena masih menunggu hasil rekomendasi. Dalam Pemilihan Umum 2009, Ganjar terpilih dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII, yang meliputi Kebumen, Purbalingga, dan Banjarnegara. Saat ini, Ganjar menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR.
Adapun hingga penutupan pendaftaran calon gubernur di PDI Perjuangan, sebanyak 21 orang tercatat mengambil formulir penjaringan bakal calon dan wakil gubernur. Satu dari 21 orang itu, kata Ganjar, mengundurkan diri.
Adapun pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, A.A.G.N. Ari Dwipayana, berpandangan bahwa rekomendasi calon Gubernur Jawa Tengah sangat bergantung pada keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “PDIP karakteristiknya menggunakan sistem patronase sehingga keputusan tergantung Megawati,” ucapnya.
Ari mengatakan proses seleksi di tingkat internal PDIP akan berjalan dinamis dengan tingkat persaingan yang cukup ketat. Selain Ganjar, terdapat dua calon inkumben yang mendaftarkan diri, yaitu Gubernur Bibit Waluyo dan Wakil Gubernur Rustriningsih. Calon inkumben biasanya memiliki akses jaringan yang luas di tingkat kabupaten kota. “Kemampuan membangun jaringan penting karena wilayah Jawa Tengah luas. Kedua inkumben itu punya kelebihan dari sisi popularitas,” katanya.
Ari menambahkan, popularitas bukan satu-satunya ukuran dalam bursa pencalonan Gubernur Jawa Tengah. Pemilihan kepala daerah ini menjadi bagian penting partai untuk menyiapkan mesin partai pada Pemilihan Presiden 2014. Meski kalah populer dibanding kedua inkumben di Jawa Tengah, kata Ari Dwipayana, Ganjar memiliki peluang yang sama. Ganjar memiliki keunggulan sebagai figur yang lebih netral, progresif karena anti-status quo. “Ganjar lebih independen karena berjarak dengan persoalan-persoalan yang ada di Jateng. Tentu ada pihak-pihak yang juga menginginkan perubahan di Jateng,” katanya.
SHINTA MAHARANI