Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laporan dari Turki, Selimut Hilang di Perbatasan  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Tentara Pembebas Suriah melintas di kawasan Salaheddine, Aleppo, Suriah, 30-10, 2012. Sebagian besar kawasan ini rusak akibat pertempuran dan hampir seluruh penduduk sipil mengungsi. Tempo/PRAMONO
Tentara Pembebas Suriah melintas di kawasan Salaheddine, Aleppo, Suriah, 30-10, 2012. Sebagian besar kawasan ini rusak akibat pertempuran dan hampir seluruh penduduk sipil mengungsi. Tempo/PRAMONO
Iklan

TEMPO.CO, Bab al-Salama - Wijbe Abma mendongkol. Mahasiswa Universitas Utrecht, Belanda, berusia 21 tahun itu kesal terhadap para petugas di kantor bantuan di Bab al-Salama, perbatasan utara Suriah dengan Kota Kilis, Turki. Musababnya, dia tak bisa membagikan langsung 100 selimut, yang dibelinya di Kilis, kepada para pengungsi. “Mereka menertawakan saya karena hanya membawa 100 selimut,” kata Wijbe yang tinggal sehotel dengan saya, Selasa, tiga pekan lalu.

Ia mengaku tiga bulan terakhir bepergian ke beberapa negara. Saat di Turki, ia tertarik dengan Suriah. Tergerak membantu pengungsi, ia membeli 100 selimut tebal dari duitnya dan beberapa teman yang dikenalnya di Belanda dan Turki. Saat itu, musim dingin mulai melanda Suriah. Tapi, sudah dua pekan selimutnya tersimpan dalam tiga karung di toko pakaian di Kilis.

Menurut Wijbe, para petugas yang didatanginya dua pekan sebelumnya memaksa bantuan diserahkan kepada mereka lebih dulu. Wijbe mendengar kabar tak mengenakkan soal petugas di kantor bantuan yang menyelewengkan bantuan bagi para pengungsi. Saat ia datang, para petugas bantuan asyik menonton televisi, merokok, dan minum kopi.

Sejumlah sumber Tempo yang mengetahui kinerja petugas di kantor bantuan juga menceritakan hal sama. Menurut seorang sumber di Bab al-Salama yang mengetahui kinerja petugas bantuan, tak semua selimut dan bantuan lain seperti obat-obatan dibagikan kepada para pengungsi. Ada petugas yang menjual bantuan untuk mendapat keuntungan pribadi.

Ia mencontohkan, seorang tetangganya di Azaz menjadi salah satu koordinator bantuan. Sebelumnya, tetangganya itu tergolong miskin. “Tapi kini dia punya Mercedes Benz, dan anak-anaknya yang masih kecil memegang banyak duit,” katanya.

Saat Tempo bertandang ke kawasan pengungsian di Bab al-Salama, sejumlah pengungsi mengaku kekurangan selimut. Di tenda Mohammad Mustafa, 38 tahun, pengungsi asal Kota Marea, hanya ada dua selimut untuk istri dan enam anaknya. “Padahal, kalau malam, dua selimut untuk sendiri saja masih terasa dingin,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi Hussam Shamou, manajer kantor bantuan, membantah ada penyelewengan. Menurut dia, bantuan masuk ke kantornya untuk memudahkan koordinasi. Jumlah bantuan pun masih kurang dari yang dibutuhkan. Tak ada negara selain Turki yang membantu para pengungsi. “Pada dasarnya, kami memang kekurangan,” katanya.

Pekan lalu, Wijbe tak lagi mendongkol. Dibantu beberapa orang yang punya koneksi di perbatasan, 100 selimutnya bisa masuk ke Suriah dan dibagikan langsung di Kota Aleppo. “Satu selimut saja sangat berarti untuk warga Suriah,” katanya.

PRAMONO (BAB AL-SALAMA)

Berita Terkait:
Laporan dari Suriah, Teh Penyelundup di Kafe Turki 

Oposisi Suriah Butuh Bantuan Dana Rp 577 Triliun 

Pejuang Islam Suriah Tolak Blok Oposisi 

Penerjemah di Suriah Mirip Antonio Banderas 

Sulitnya Mendapat Selembar Roti di Suriah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.