TEMPO.CO, Bangkalan - Bahan bakar minyak jenis Premium di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, langka sejak empat hari terakhir. Penyebabnya karena pasokan dari Depo Pertamina di Camplong, Kabupaten Sampang, tersendat.
Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang masih memiliki sisa stok Premium melarang pembelian menggunakan jeriken. “Saya sudah ke SPBU Junok dan Kamal, tapi tidak boleh beli pakai jeriken,” kata Mustafa, pedagang bensin eceran di Desa Socah, Kecamatan Socah, Minggu, 25 November 2012.
Antrean kendaraan di sejumlah SPBU padat, meski tidak terlalu panjang. Bahkan, SPBU Keleyan di Kecamatan Socah, pada Minggu siang sudah ditutup. Di pintu masuk dipasang papan pengumuman bertuliskan "Bensin Habis". Di SPBU Bangkalan Kota juga tidak ada aktivitas keluar-masuk kendaraan. ”Hari Sabtu kemarin biasanya dikirim, ternyata tidak ada pengiriman,” ujar seorang petugas SPBU Keleyan, Syafi’i.
Syafi’i juga mengatakan, pengguna sepeda motor yang biasanya membeli 1 atau 2 liter, sejak terjadi kelangkaan malah membeli 4 hingga 5 liter. “Ada juga yang terpaksa mengisi sepeda motornya dengan Pertamax karena tidak ingin ribet antre,” ucapnya.
Kelangkaan Premium membuat sejumlah warga Bangkalan khawatir tidak dapat beraktivitas. Apalagi mereka tidak bisa membelinya di kios pengecer.
Taufik, pegawai sebuah instansi pemerintah, mengisi penuh tangki sepeda motornya. ”Kalau isi tangki sepeda motor sudah penuh, aktivitas dari rumah ke kantor aman untuk seminggu ke depan,” tuturnya.
Humas PT Pertamina Surabaya, Evianti, belum dapat dimintai konfirmasi berkaitan dengan kelangkaan BBM di Bangkalan.
MUSTHOFA BISRI