TEMPO.CO, Madiun- Aksi saling lempar batu antara massa dua perguruan silat, Persaudaraan Setia Hati (PSH) Tunas Muda Winongo dan PSH Terate di Kabupaten Madiun, memakan korban. Tak hanya kedua kubu yang bentrok, sejumlah aparat kepolisian dan seorang wartawan menjadi korban. “Ada tiga anggota Brimob yang terluka kena lemparan batu,” kata Kepala Satuan Brigade Mobil Detasemen C Pelopor Madiun Ajun Komisaris Besar Sugeng Prayitno.
Ketiga anggota Brimob tersebut antara lain Brigadir Polisi Satu (Briptu) Heru Sujatmiko, Briptu Mujiono, dan Ajun Inspektur Dua Edi Santoso. Ketiganya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo. Mereka mengalami luka memar di bagian perut, pinggang, kepala, dan punggung. Selain tiga anggota Brimob, sejumlah anggota pasukan pengurai Sabhara juga terkena lemparan batu.
Ketiga anggota Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur Sub Detasemen C Pelopor tersebut terkena lemparan batu saat massa dari dua perguruan silat tersebut. Perang batu terjadi di sejumlah lokasi sepanjang Jalan Raya Madiun-Ponorogo di Kecamatan Geger dan Dolopo, Kabupaten Madiun.
Selain polisi, wartawan koran Harian Seputar Indonesia, Dili Eyato, juga mengalami perlakuan yang tak semestinya dari salah satu warga yang ikut melempar massa pesilat yang sedang konvoi. “Saya memotretnya dan dia memegang lalu mendorong kamera saya,” kata Dili. Aparat kepolisian mengamankan warga tersebut.
Aksi lempar batu terjadi saat ribuan anggota PSH Tunas Muda Winongo konvoi dalam perjalanan pulang dari Madiun menuju Ponorogo seusai perayaan Suran Agung di Padepokan PSH Tunas Muda Winongo, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.
Adu lempar batu terjadi di sejumlah titik di sepanjang Jalan Raya Madiun-Ponorogo di antaranya di Desa Kaibon, Sangen, dan Purworejo yang termasuk dalam Kecamatan Geger, serta Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun yang berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo. “Pasca kejadian ini, kami akan evaluasi dan menemui tokoh-tokoh mereka (tokoh dua perguruan silat),” kata Kepala Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Besar Yusuf.
Massa PSH Tunas Muda Winongo dan PSH Terate dari kalangan anak-anak dan pemuda kerap kali terlibat bentrok terutama saat even yang melibatkan massa besar. Dulunya kedua perguruan silat itu berada dalam satu wadah perguruan. Namun sejak pecah, anggota dari dua perguruan silat tersebut sering terlibat bentrok.
ISHOMUDDIN