Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Partai Berani Munculkan Calon Presiden Alternatif?  

image-gnews
TEMPO/Arif Fadillah
TEMPO/Arif Fadillah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -- Satu setengah tahun menjelang pemilihan presiden 2014 mendatang, bursa calon presiden masih didominasi wajah lama. Sejumlah survei menunjukkan calon dengan elektabilitas tinggi masih diisi oleh figur lama yang pernah bertarung dalam pemilihan presiden sebelumnya.

Pada saat bersamaan, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan masih tergolong tinggi, lebih dari 50 persen. Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, mengatakan, fenomena ini menunjukkan calon yang ada belum bisa menjawab keinginan publik akan lahirnya pemimpin baru. "Makanya partai harus berani memunculkan kandidat calon alternatif baru." ujar Ari saat dihubungi Ahad, 25 November 2012.

Kebutuhan publik akan munculnya pemimpin baru, kata Ari, terlihat jelas dari Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta yang memunculkan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai gubernur dan wakil gubernur. Padahal, dalam pemilihan, pasangan ini harus melawan gubernur petahana, Fauzi Bowo.

Ari yakin, kehadiran capres alternatif akan memberi harapan baru bagi masyarakat untuk Indonesia yang lebih baik. Meski begitu, Ari mengakui, untuk memunculkan calon presiden alternatif, tak sesederhana memunculkan gubernur alternatif. Saat ini, Undang-Undang Pemilihan Presiden mensyaratkan hanya partai yang memperoleh 25 persen suara dalam pemilu atau 20 persen suara di parlemen yang bisa mengajukan calon presiden. Persyaratan ini, kata Ari, akan mematikan tokoh alternatif yang akan muncul di pemilihan presiden mendatang.

Untuk bisa memunculkan calon presiden alternatif, Ari meminta partai poltik bergerak cepat dalam dua hal. Pertama, segera menuntaskan revisi UU Pilpres, yang kini tengah dibahas Badan Legislatif.

Cara kedua, meminta partai, terutama partai yang belum mengusung capres, segera melakukan rekrutmen terbuka untuk memilih capres yang akan diusung. Caranya bisa dengan metode konvensi atau dengan melakukan inventaris para calon berdasarkan rekam jejak ketokohan.

"Partai harus didorong melakukan konvensi karena capres itu tidak muncul tiba-tiba, tetapi harus dimunculkan dari awal," kata dia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bedasarkan survei yang dilakukan Pol Tracking Institute, Oktober lalu, beberapa nama mulai menguat di publik untuk diusung pada pemilihan 2014 mendatang. Beberapa di antaranya, Mahfud Md., Anies Baswedan, Khofifah Indar Parawangsa, Sri Mulyani Indrawati, dan Pramono Anung.

Menurut Ari, yang paling penting dalam mencari calon presiden alternatif adalah untuk perubahan politik dan kebangsaan yang lebih mapan. "Saya kira, yang penting bukan soal nama, tapi proses, yaitu partai diberikan keleluasaan untuk memilih calon presiden dari banyak nama."

Saat ini, beberapa partai parlemen sudah punya calon kuat untuk diusung sebagai calon presiden. Partai Golkar, misalnya, sudah menetapkan akan mengusung Ketua Umum Aburizal Bakrie, sementara Partai Amanat Nasional mengusung Ketua Umum Hatta Rajasa. Sedangkan Gerindra mengusung Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto. Namun sejumlah partai lain, seperti Demokrat, PDIP, PKS, dan PPP, belum menetapkan calon.

IRA GUSLINA SUFA

Berita populer:
Video Jokowi Ahok Ditonton 5 Juta Orang

Curhat Arthur Irawan Setelah Dicoret dari Timnas

Pergub Parkir Disomasi David, Jokowi Malah Senang

Sehari dengan Ahok: Woi Hok, Berangkat Lu !

Sehari dengan Ahok: Jangan Buang Jarum di Monas

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.