TEMPO.CO, Jakarta - Meski tak punya sekolah gambar, pelukis sketsa legendaris Pak Tino Sidin punya jutaan murid. Kurator pameran Pak Tino Sidin yang bertema “Ya. Bagus. Tino Sidin” di Gedung Bank Indonesia, Yogyakarta, Mikke Susanto, menilai sketsa dan gaya melukis Pak Tino Sidin telah memberi inspirasi pada jutaan anak-anak di seluruh Indonesia.
“Sosok Pak Tino bisa memompa semangat anak-anak agar senang menggambar,” kata Mikke, Kamis 22 November 2012. Pada 1970-1980, Pak Tino Sidin memang mengasuh acara Gemar Menggambar di TVRI. Setiap kali acara itu ditayangkan, Pak Tino akan menampilkan gambar-gambar yang dikirim anak-anak dari seluruh Indonesia.
Bagi Tino, tak ada gambar anak-anak yang jelek. “Ya, semua bagus,” begitu komentarnya setiap memandang karya anak-anak itu. Ia pun lantas disukai anak-anak. “Tidak ada satu pun anak yang tidak bisa menggambar,” kata Mikke mengutip ungkapan Tino Sidin dalam bukunya: Gemar Menggambar.
Mikke Susanto sendiri menilai sketsa Tino Sidin bersahaja. Semuanya terdiri atas dua garis: lurus dan melengkung. Kedua garis itu dikombinasikan untuk membentuk obyek dan pengisinya (arsiran). Dengan kedua “jurus” itu, Tino membuat gambar menjadi mudah dibuat, bahkan oleh anak-anak sekalipun, tapi cukup variatif.
Dalam setiap sketsanya, Tino menampilkan banyak tema seperti pemandangan, kehidupan sehari-hari, dan figur. Obyeknya pun bermacam-macam. Ada berupa binatang atau kegiatan tertentu yang pernah dia ikuti. “Ia mendokumentasikan momentum, ruang, dan waktu,” kata Mikke.
Baca laporan selengkapnya di Koran Tempo Minggu di sini.
ANANG ZAKARIA
Berita Terpopuler:
Ingin Perbesar dengan Zaitun, ''Mr P'' Malah Hilang
Ranjang Basah Calon Pengantin
Alasan Timnas Coret Arthur Irawan
Rhoma Irama Kikuk Ditanya Gangnam Style
Curhat Arthur Irawan Setelah Dicoret dari Timnas