TEMPO.CO, Madiun - Kepolisian Resor Madiun menahan lima orang yang diduga terlibat bentrok antar-massa dua perguruan silat di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. “Lima orang masih kami amankan dan dimintai keterangan,” kata Kepala Kepolisian Resor Madiun, Ajun Komisaris Besar Yusuf, Senin, 26 November 2012.
Bentrokan dan adu lempar batu terjadi antara massa perguruan silat Persaudaraan Setia Hati (PSH) Tunas Muda Winongo dan PSH Terate di sepanjang Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Ahad, 25 November 2012.
Aksi lempar batu terjadi saat ribuan anggota PSH Tunas Muda Winongo asal Ponorogo berkonvoi dalam perjalanan pulang seusai perayaan Suran Agung. Mereka terkena lemparan batu saat melintas di wilayah basis anggota PSH Terate.
Aksi saling lempar batu pun tak bisa dihindari. Sejumlah rumah warga rusak berat. Korban luka tak hanya dari dua kubu pesilat. Polisi dan wartawan pun jadi korban. Setidaknya tiga anggota Brigade Mobil Subdetasemen C Pelopor dan sejumlah anggota Sabhara juga terluka terkena lemparan batu massa.
Yusuf berjanji akan memproses para pelaku jika memang memenuhi unsur pidana. “Kami enggak melihat dari kubu yang mana, asal memenuhi unsur pidana, tetap kami proses,” ucapnya.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Madiun, Ajun Komisaris Edi Susanto, menambahkan, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti. “Batu dan sejumlah ketapel yang digunakan untuk melontarkan batu kami amankan,” katanya.
Polisi juga mengamankan tujuh sepeda motor yang diduga digunakan para pelaku aksi pelemparan. Kelima orang yang ditangkap hingga sore ini masih diamankan di markas kepolisian setempat.
ISHOMUDDIN