TEMPO.CO, Surabaya - PT Pertamina Pemasaran Region V mencatat, sisa bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk wilayah Jawa Timur sudah sangat kritis. Hingga akhir Oktober ini, stok BBM hanya tersisa 818,8 ribu kiloliter, atau 14 persen dari total kuota BBM 5,78 juta kiloliter.
Akibatnya, sampai akhir Desember 2012 nanti, beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Jawa Timur dipastikan akan berhenti menyalurkan BBM subsidi lebih cepat dari rencana sebelumnya.
Asisten Customer Relation PT Pertamina Region V, Rustam Aji, mengatakan, konsumsi BBM subsidi di Jawa Timur pada periode Januari-Oktober 2012 mencapai 4,96 juta kiloliter, atau 85,8 persen dari total kuota. Ia memerinci, untuk konsumsi Premium mencapai 3,24 juta kiloliter dan solar sebesar 1,7 juta kiloliter. Artinya, konsumsi Premium hingga Oktober 2012 berlebih 2 persen dan solar berlebih 4 persen.
Pertamina telah menerima instruksi pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir (BPH Migas) terkait langkah-langkah pengendalian distribusi sisa BBM subsidi di wilayahnya. Pengendalian ini mencakup tiga hal, yaitu membagi sisa kuota yang ada dengan sistem penjatahan, dibagi jumlah hari pada bulan tersisa.
Kedua, melakukan pengendalian volume BBM subsidi di seluruh SPBU dan menggantinya dengan BBM nonsubsidi. "Ketiga, sisa BBM subsidi diprioritaskan untuk kendaraan umum, motor non-pelat merah dan taksi non-eksekutif," kata Rustam kepada Tempo.
Rustam menjelaskan, jika tidak segera dilakukan pengendalian dari BBM subsidi yang tersisa, dikhawatirkan kuota BBM subsidi berpotensi habis sebelum 31 Desember 2012. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menginstruksikan 562 dari 833 SPBU di Jawa Timur untuk segera menambah cadangan BBM nonsubsidi, seperti Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina DEX.
Pertamina Pemasaran Region V, ujarnya, telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat berwajib untuk mengawal kebijakan pemerintah pusat tersebut. "Kita telah sosialisasikan hal ini kepada setiap SPBU," kata dia.
Ia berharap masyarakat yang kesulitan mendapatkan BBM jenis Premium dan solar mahfum dengan kondisi ini.
Rustam mencatat, saat ini telah terjadi kelangkaan di beberapa SPBU di daerah-daerah, seperti Bojonegoro, Sumenep, dan Mojokerto. Untuk Surabaya sendiri, masih belum terjadi kelangkaan BBM subsidi.
DIANANTA P. SUMEDI
Berita lain:
Faisal Basri: Ical Jadi Cawapres, Indonesia Kiamat
"Mahfud Tak Perlu Malu Menjadi Calon Presiden"
Sisi Gelap Hakim Yamanie
Demokrat: Ada Partai Ingin Gulingkan Boediono
Hotma: Bambang Widjojanto Jangan Banyak Komentar