TEMPO.CO, Serang -Sebanyak 10. 451, 79 hektar sawah milik warga di Provinsi Banten mengalami gagal panen atau Puso akibat kekeringan yang terjadi selama musim kemarau sejak Januari sampai September 2012 lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten, Deddy Ruswansyah mengatakan, puso terjadi diakibatkan kemarau panjang yang terjadi sampai dengan Bulan September.
"Berdasarkan data dan laporan yang masuk pada Distanak, untuk Puso karena kekeringan lebih dari 10 ribu hektar, sedangkan sawah puso dikarenakan banjir seperti sekarang ini belum masuk laporannya," kata Deddy Ruswansyah Senin, 26 November 2012.
Menurut Deddy, sebanyak 10. 451,79 hektar sawah yang puso karena kekeringan paling banyak di Kabupaten Pandeglang yaitu 3. 960 haektar, Lebak 2. 479,79, hektar, Kabupaten Tangerang 1. 022,5 hektar, Kabupaten Serang 1. 867, 5 hektar, Kota Serang 1. 121 hektar, dan Kota Cilegon 1 hektar.
"Paling banyak di Pandeglang, dan paling sedikit di Kota Cilegon. Ini sesuai dengan luas lahan pesawahan yang ada di kabupaten/kota," katanya.
Berdasarkan catatan dan data Distanak Banten, padi yang gagal panen juga disebabkan hama penyakit seperti wereng coklat. "Puso karena hama penyakit, jumlahnya sangat sedikit sekali, kurang dari 20 hektar. Jadi kalau diprosentasekan hanya 0, 001 persen saja. Jadi tidak banyak," katanya.
Menurutnya, langkah yang telah dilakukan oleh Distanak Provinsi Banten memberikan bantuan langsung kepada petani dengan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Selain itu pihaknya juga melakukan fasilitasi program Bantuan Penanggulangan Padi Puso (BP3) untuk memberikan bantuan kepada petani yang mengalami gagal panen.
"Kami mencoba lakukan fasilitasi program BP3 kepada petani yang merupakan program dari pemerintah pusat," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, pemerintaj akan memberi bantuan bagi petani yang gagal panen akibat kekeringan perhektar sebesar Rp3,5 juta. "Bantuan yang disiapkan berasal dari pemerintah pusat melalui APBN Perubahan 2012," katanya.
WASI'UL ULUM
Berita Terpopuler Lainnya:
Kenapa Munarman Dipukul Gara-gara Klakson?
Munarman Jadi Topik Paling Hot di Twitter