TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo berharap kuota bahan bakar minyak (BBM) sebesar 43,5 juta kiloliter tetap bisa dikendalikan hingga akhir tahun 2012. Menurut Agus, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, BPH Migas, dan Pertamina saat ini tengah mencari strategi khusus agar target kuota masih bisa dikendalikan.
"Secara umum, sampai akhir 2012, kami harus upayakan kuota tetap 43,5 juta kiloliter. Nanti, kalau ada pembahasan, pasti ada pertemuan koordinasi, dan nanti kami akan diundang," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 27 November 2012.
Agus merasa yakin bahwa Kementerian ESDM, BPH Migas, dan Pertamina bisa melakukan pengendalian BBM bersubsidi. Ia mengakui adanya penataan yang kurang maksimal di beberapa daerah sehingga BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. "Itu harus ditata agar kuota tetap sesuai," Agus mengatakan.
Namun, Agus bisa memahami bahwa pembatasan BBM subsidi di beberapa daerah harus dibatalkan karena situasi yang tidak memungkinkan. "Di beberapa daerah mungkin bisa dilakukan penyesuaian, tetapi sebagian besar itu bisa ditata. Jadi tetap kami mengharapkan supaya kuota tidak meningkat," katanya.
Ketika ditanya bagaimana jika kondisi BBM subsidi tidak bisa dikendalikan. Agus menjawab, hal tersebut tidak masalah karena kondisi fiskal Indonesia masih dalam keadaan sehat. Dana untuk menutupi kelebihan kuota tersebut akan diambil dari penerimaan negara dan deficit financing.
"Kalau terjadi over kuota, ada dana di kas negara yang besar dan bisa dipakai membiayai kebutuhan-kebutuhan. Termasuk keperluan membayar subsidi BBM atau subsidi listrik. Tapi tentu saya tidak mengharapkan," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terpopuler lainnya:
Rusuh, Program Sehari Tanpa BBM Subsidi Batal
Pengganti BP Migas Berlogo Baru, Berapa Biayanya?
McLaren Buka Showroom di Indonesia
Pasokan Premium Habis, Pegawai SPBU Gelar Rujakan
Investasi Infrastruktur RI Jauh Tertinggal
Tiga Proyek Prioritas Akan Integrasikan Transportasi ASEAN