TEMPO.CO, Tepi Barat - Kuburan Yasser Arafat, bekas pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mulai digali untuk otopsi guna membantu mengetahui penyebab kematian musuh abadi Israel ini.
Koresponden Al Jazeera, Nadeem Naba, melaporkan dari ibu kota Tepi Barat, Ramallah, "Menurut Tawfiq al-Tirawi, Kepala Komite Investigasi Pemimpin Palestina Arafat, proses penggalian dimulai pada tengah malam (22.00 GMT) waktu setempat, Senin, 26 November 2012."
"Kami belum mendapatkan konfirmasi mengenai proses penggalian yang bersifat rahasia. Saya hanya dapat mengatakan kepada Anda ada beberapa kolega saya dari Prancis berada di sini, di Ramallah, untuk melihat langsung proses penggalian dan selanjutnya melakukan otopsi."
Tiga tim penyelidik internasional, Senin, melakukan perjalanan menuju muqat'aa, tempat bekas pimpinan PLO itu dimakamkan. Mereka terlihat membawa perlengkapan.
Investigasi kematian Arafat telah berlangsung selama sembilan bulan. Hasilnya diharapkan dapat diumumkan awal tahun ini. Kematian Arafat diduga kuat akibat diracun oleh agen-agen Israel di Prancis. Beberapa pejabat Pakestina mengatakan, para ahli hukum Prancis juga akan melakukan gugatan seputar kematian Arafat, termasuk meminta pengakuan masyarakat yang tinggal di Tepi Barat.
Para ahli Prancis yang terlibat dalam penyelidikan terdiri dari tiga tim, yakni ahli toksikologi, patologi, dan generalis. Sedangkan tim Swiss berasal dari Institut de Radiophysique di Lausanne yang bertugas melakukan analisa forensik guna kepentingan investigasi. Otoritas Palestina juga meminta para ahli dari Rusia bertindak sebagai analis independen.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terpopuler lainnya:
Prancis Buka Kasus Kematian Yasser Arafat
Tunisia Dukung Investigasi Kematian Yasser Arafat
Israel Akui Bunuh Wakil Yasser Arafat
Polonium Ditemukan di Barang Pribadi Yasser Arafat