TEMPO.CO, Bandung - Sedikitnya 100 orang perwakilan warga difabel Kota Bandung mengikuti acara sosialisasi Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 di Bandung, Selasa, 27 November 2012. Materi sosialisasi antara lain peraturan, tahapan, proses pencoblosan, serta pengenalan para pasangan calon peserta pemilihan berikut visi dan misi mereka.
"Dengan sosialisasi ini diharapkan nanti pemilih bisa menggunakan hak pilihnya dengan tepat, benar, dan berkualitas," kata anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung, Yusi Hasibuan, yang ditemui di sela-sela acara, di Hotel Lingga, Kota Bandung, Selasa, 27 November 2012.
Menurut dia, seperti untuk pemilih lainnya, sosialisasi juga akan diarahkan agar kaum difabel kelak mampu memahami dan mencermati visi dan misi setiap pasangan calon peserta pemilihan. "idealnya, mereka harus bisa mencermati dan mengkritisi visi-misi calon karena visi-misi itu yang nanti akan menentukan dampak terpilihnya calon terhadap pemilih," katanya.
Yusi juga akan memanfaatkan acara untuk ancang-ancang koordinasi penyediaan fasilitas akses dan perangkat khusus pencoblosan untuk kaum tunanetra di tempat-tempat pemungutan suara. "Bagi kaum tunanetra, akan disediakan alat berupa template pencoblosan braille supaya mereka bisa memilih secara mandiri dan terjamin kerahasiaannya," katanya.
Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia, Jumono, mengharapkan fasilitas akses bagi warga difabel tersedia di seluruh tempat pemungutan suara di Kota Bandung. "Misalnya fasilitas untuk kursi roda harus tersedia di semua TPS. Alat bantu template tunanetra harus lebih memadai. Karena itu, sejak awal juga harus ada pendataan calon pemilih yang butuh akses khusus," katanya.
Jumono menyebutkan, berdasarkan data tahun 2010, warga difabel di Kota Bandung tercatat 10 ribu orang.
ERICK P. HARDI
Berita lain:
Satpol PP Serahkan Soal Alih Tugas Ke Jokowi
Jokowi ke KPK, Mau Bikin Jakarta Anti-Korupsi
Bekas Ajudan Kepala Polda Terlibat Perampokan
Kalla Bakal Gembosi Aburizal?
Jokowi Sumbang Duit Buat Bikin Tanggul