TEMPO.CO , Surakarta: Surakarta berencana menghidupkan kembali tradisi tedhak siten yang saat ini sudah jarang digelar oleh masyarakat. Tedhak siten merupakan ritual tradisi yang digelar saat bayi belajar berjalan.
Lurah Kepatihan Wetan, Tuti Orbawati, menyebut tradisi itu dulunya selalu diselenggarakan warga Surakarta saat anaknya memasuki fase belajar berjalan. "Terutama warga Kelurahan Kepatihan yang memang menjadi salah satu pusat budaya saat itu," katanya, Selasa, 27 November 2012.
Namun tradisi itu akhirnya memudar seiring perkembangan zaman. Apalagi setelah jabatan patih dihapus Keraton Kasunanan Surakarta. "Kami ingin menghidupkan kembali tradisi itu," kata dia.
Pihaknya berencana menggelar upacara adat tedhak siten pada Kamis 29 November 2012. "Pesertanya adalah anak dari salah satu anggota Pelindungan Masyarakat (linmas)," katanya. Dia berharap upacara yang dicetuskan kelurahan tersebut mampu mengingatkan kembali adanya tedhak siten.
Untuk menarik minat masyarakat, pihaknya juga akan menggelar kirab budaya yang mengangkat potensi pariwisata yang ada di kelurahan itu. Selain warga, kirab itu juga akan diikuti para siswa Sekolah Menengah Kejuruan 8 Surakarta, yang dulunya dikenal dengan Sekolah Menengah Karawitan Indonesia.
Wakil Kepala SMK 8 Surakarta Bambang Suhendro mengatakan bahwa tradisi itu memang telah lama hilang. "Biasanya upacara tedhak siten memang diselenggarakan secara besar-besaran sehingga memerlukan biaya besar," katanya.
Padahal, upacara yang merupakan wujud rasa syukur tersebut bisa diselenggarakan dengan sederhana. "Tidak perlu mengundang banyak tamu," katanya. Menurut Bambang, kelengkapan prosesi dalam upacara justru lebih penting.
Bambang menjelaskan tedhak siten merupakan upacara yang dilakukan saat anak telah mulai belajar berjalan. "Sekitar usia 6-9 bulan," katanya. Prosesi diawali dengan menginjak jajanan yang terbuat dari ketan dan diakhiri dengan upacara siraman.
AHMAD RAFIQ
Berita lain:
Mantan Dirut Merpati Kini Berdagang Motor
Tuduhan Marzuki Alie Dibantah Dubes RI di Jerman
Kalla Bakal Gembosi Aburizal?
Marzuki Alie Kritik KPK
Gusar, Marzuki Sama Saja Mengakui DPR Foya-foya