TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia sempat menjanjikan rel kereta listrik dari Bogor ke Jakarta akan beroperasi dengan satu jalur mulai hari ini, Rabu, 28 November 2012. Sejak Kamis pekan lalu, kereta tidak berangkat dari Bogor karena rel terputus akibat longsor di Cilebut Timur, Bogor. Tapi, hari ini PT KAI memastikan belum bisa menargetkan pengoperasian kembali kereta rel listrik dari Bogor ke Jakarta. Juru bicara Daerah Operasi I PT KAI, Mateta Rizalulhaq, mengatakan PT KAI masih perlu memastikan kondisi rel dan struktur tanah penyangga rel sudah kokoh.
"Kalau setelah diuji coba dan diukur sudah tidak ada pergeseran tanah, baru nanti bisa digunakan untuk mengangkut penumpang," kata Mateta ketika dihubungi, Rabu, 28 November 2012. PT KAI tak berani memastikan waktu pengoperasian kereta berpenumpang karena faktor alam seperti hujan dan luapan sungai di sekitar lintasan kereta sangat mempengaruhi perbaikan rel yang terkena longsor.
"Keselamatan penumpang lebih utama, kalau hasil uji cobanya sudah mantap, barulah kami bisa menyatakan kapan KRL beroperasi kembali dari Bogor," ujarnya. Menurut Mateta, PT KAI sudah tiga kali menguji coba lintasan untuk dilewati KRL dari Bogor dengan kereta tanpa penumpang.
Saat ini, PT KAI masih menyesuaikan posisi kabel listrik aliran atas (LAA) di antara Cilebut dan Bojonggede yang menjadi sumber tenaga KRL. Pasalnya, posisi rel sengaja digeser 40 sentimeter untuk mendapat tanah pijakan yang lebih kokoh. "Setelah diuji coba pertama kali, diputuskan relnya harus digeser, jadi kabelnya pun harus disesuaikan," tutur Mateta.
Semalam, tiga rangkaian KRL dari Stasiun Bogor sudah berhasil melintasi rel yang diperbaiki. Rangkaian kereta tersebut akan digunakan untuk mengangkut penumpang tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Tangerang. Sebelumnya rangkaian-rangkaian tersebut terjebak di Stasiun Bogor dan tak bisa digunakan.
ANGGRITA DESYANI