TEMPO.CO, Jakarta - Dua stasiun pengisian bahan bakar umum di Jakarta Selatan mengalami kelangkaan stok Premium bersubsidi. Pengawas SPBU 34-1293.02 di Gandaria, Upan, mengatakan sejak pekan lalu Pertamina sudah membatasi stok.
"Kami pesan Premium 32 ton, tapi yang datang 24 ton atau 16 ton," kata Upan ketika ditemui pada Rabu, 28 November 2012. Kondisi ini menyebabkan SPBU tersebut sempat kehabisan persediaan. Selasa kemarin, SPBU ini kehabisan stok pada pukul 15.00 WIB. Pada tengah malam barulah stok Premium dikirim kembali.
Padahal, menurut dia, konsumsi Premium di SPBU tersebut bisa mencapai 30 ton per hari. Karena langka, antrean di pagi hari bisa mengular sampai jalan raya.
Solar kondisinya juga sama. SPBU ini minta 16 ton dari dua hari lalu, tapi sampai hari ini belum datang. Konsumsi solar di SPBU ini memang tidak banyak, hanya 5 ton per hari.
Pengawas SPBU 31-1222.03 di Permata Hijau, Riyadi, mengatakan pasokan Premium sepekan terakhir memang ngadat. "Pesan 32 ton, datang kadang 24 ton," kata dia. "Itu pun telat."
Menurut dia, pasokan yang tersendat ini mengganggu pola penjualan SPBU karena harus hitung-hitungan dengan stok yang ada. SPBU ini dalam sehari menjual setidaknya 39 ton Premium. "Kami berharap kondisi seperti ini tidak berlarut-larut," katanya.
SYAILENDRA
Terpopuler:
Jokowi: Saya Selesai, MRT Selesai
Ahok Terima Kunjungan Wali Kota Beijing
Jangan Tergesa Gabung Bus Sedang ke Busway
Rel Cilebut Dilintasi Lokomotif Seberat 150 Ton
Jokowi Terus Hadapi Banjir Jakarta 5 Tahun Lagi
Kartu Jakarta Pintar Dibagikan 1 Desember
Alasan Asosiasi Penumpang Kereta Mensomasi PT KAI