TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) membukukan total pendapatan sebesar Rp 90,8 triliun pada kuartal III tahun ini. Angka ini naik sebesar 23, 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang hanya mencapai Rp 75,1 triliun.
Pendapatan premi dari total 43 anggota perusahaan asuransi jiwa AAJI menjadi kontribusi utama senilai Rp 75,1 triliun atau sebesar 82,7 persen dari total pendapatan di kuartal ketiga tahun ini, yaitu mencapai Rp 90,8 triliun. Sedangkan imbal hasil pada kuartal III, AAJI mencatat pertumbuhan sebesar 217 persen dari periode yang sama di tahun lalu atau sebesar Rp 13,3 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 4,25 triliun.
"Yang menarik dari kinerja kuartal III 2012 ini adalah peningkatan signifikan investasi industri asuransi jiwa nasional mencapai Rp219,6 triliun atau naik sebesar 21,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 180,6 triliun," ujar Hendrisman Rahim, ketua Umum AAJI kepada wartawan, di Gedung The Office Plaza, Rabu, 28 November 2012.
Peningkatan investasi ini didukung dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional terutama pada Juli-September 2012 yang sangat pesat. Khususnya kinerja positif pasar modal Indonesia yang menjadi salah satu pilihan investasi utama dari para investor lokal, regional, dan global.
Didukung dengan peningkatan iklim investasi, jumlah aset industri AAJI mengalami pertumbuhan sebesar 21,9 persen atau sebesar Rp 254,2 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang hanya mencapai Rp 208,4 triliun.
FIONA PUTRI HASYIM
Terpopuler:
10 Ribu Buruh Terancam Menganggur
Ini Perubahan Rute di Soekarno-Hatta Besok
Ini Tiga Sikap Pengusaha Atas Kenaikan UMP
Saham Matahari Putra Prima Disuspensi
Besok, Arus Lalu Lintas Soekarno-Hatta Dialihkan
Pengganti BP Migas Bikin Acara Mahal
Mc Donalds Rating Sahamnya Jeblok