TEMPO.CO, Jakarta -Rapat Koordinasi Pangan di Kementerian Koordinator Perekonomian memutuskan kuota impor daging dan sapi 2013 sebanyak 80 ribu ton. Jumlah ini turun turun tipis dari kuota impor 2012 sebanyak 85 ribu ton.
Menteri Pertanian Suswono belum memastikan persentase antara sapi bakalan dan daging sapi beku. "Tahun ini 60 persen sapi, 40 persen daging. Tahun depan mungkin tidak jauh beda," katanya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian Rabu 27 November 2012.
Ia menambahkan pada 2011, impor sapi bakalan dan daging sapi beku masing-masing mencapai 400 ribu ekor dan 90 ribu ton. Sedangkan untuk tahun ini, impor sapi bakalan dan daging sapi beku masing-masing menyentuh 283 ribu ekor dan 34 ribu ton. "Kalau dihitung kasar, 1 ton daging beku itu dihasilkan dari 5,5 sampai 6 ekor sapi bakalan," Suswono mengatakan.
Jika menggunakan persentase yang disebutnya, maka impor daging sapi bakalan di tahun depan akan mencapai 288.000 ton dan impor daging beku tahun depan mencapai 32.000 ton. Artinya, kuota impor sapi yang naik hanya berasal dari impor sapi bakalan. Sementara impor daging beku justru menurun.
Untuk memenuhi kebutuhan sapi tahun ini, Kementerian Pertanian mengklaim masih memiliki cukup stok. Saat ini, masih ada 130.000 ekor di perusahaan penggemukan sapi yang terdiri atas 38.000 ekor sapi lokal dan 92.000 ekor sapi impor.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pemerintah akan mengevaluasi secara berkala impor daging. "Kita akan lihat terus perkembangannya. Termasuk perkembangan harga di dalam negeri," ucapnya.
PINGIT ARIA