TEMPO.CO, Manchester - Kiper Manchester United, David de Gea, sering jadi sorotan utama media-media Inggris. Hal tersebut tak lepas karena dirinya sering melakukan blunder. De Gea pun mengakui bahwa mengawal gawang MU lebih banyak menerima tekanan daripada di klub lain.
“Memang benar bahwa di MU ada lebih banyak tekanan,” kata De Gea kepada United Riview, Rabu, 28 November 2012. “Tekanan itu lebih besar daripada yang saya hadapi di Atletico Madrid dan tim nasional Spanyol U-21.”
“Saya memperkuat klub besar dan ada tuntutan besar. Sebagai penjaga gawang, saya tahu kesalahan apa pun dapat dibesar-besarkan oleh media dan pendukung. Itu selalu terjadi kepada setiap penjaga gawang, tidak peduli di mana Anda bermain,” tutur De Gea.
Sekarang adalah musim kedua De Gea berseragam MU. Pemain berusia 22 tahun itu diharapkan mampu mengikuti jejak penjaga gawang yang sukses bersama MU, seperti Peter Schmeichel dan Edwin van der Sar. Namun, hingga saat ini, manajer Sir Alex Ferguson belum menentukan siapa penjaga gawang utama timnya.
Sejak musim lalu, De Gea terpaksa berbagi kesempatan dengan Andres Lindegaard. Di saat De Gea tampil buruk, Lindegaard ternyata mampu tampil apik ketika diberi kesempatan tampil. Hal itu tentu membuat peluang De Gea untuk tampil kian menipis.
Meskipun harus bersaing ketat dengan rekan satu tim, De Gea mengatakan hal tersebut sangat positif bagi dirinya. “Ini adalah tantangan yang menyenangkan. Tantangan ini memastikan Anda untuk selalu berusaha menampilkan 100 persen,” ujar De Gea.
MANUTD.COM | ANTONIUS WISHNU
Berita terpopuler:
Salah Tidur, Van Beukering Absen di Piala AFF
Iwak Peyek Jadi Yel Pendukung Timnas di Malaysia
Lawan Indonesia, Singapura Percaya Diri
FIFA Rilis 15 Kandidat Gelandang Terbaik
Ini Kalender yang Bikin Walcott Bakal Pergi