TEMPO.CO, Sumedang - Direktur Jenderal Binamarga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Wurjanto mengatakan, pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan fase 1 yang dimulai hari ini memprioritaskan sebagian pembuatan jalur Rancakalong-Sumedang. Hal itu sengaja dilakukan agar segera tercipta jalur alternatif Bandung-Cirebon selain melalui Jalan Cadas Pangeran, yang selama ini rawan macet dan longsor.
"Sengaja diprioritaskan sebagian seksi Rancakalong-Sumedang agar bisa segera menjadi alternatif bagi ruas Cadas Pangeran yang selama ini jadi titik masalah lalu lintas Bandung-Cirebon. Kita ingin segera mengurangi beban Cadas Pangeran yang kita khawatirkan selama ini," ujarnya di Sumedang, Kamis, 29 November 2012.
"Pembangunan sebagian jalur seksi 2 dimulai November 2012 dan (ditargetkan) selesai sepanjang 6,35 kilometer dengan enam overpass dan tiga jembatan," kata Djoko di sela peresmian pembangunan tol Cisumdawu fase 1 di Kampung Babakan Loa, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Adapun biayanya sebesar Rp 1,022 triliun dari bantuan pemerintah Cina dan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) murni untuk masa kerja 720 hari.
Djoko Wurjanto juga menjelaskan, total panjang jalan bebas hambatan Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Kertajati) adalah 60,28 kilometer. Pembangunannya dibagi menjadi enam seksi. Pembangunan seksi 1 adalah ruas Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,02 kilometer. Seksi 2 adalah ruas Ranca Kalong-Sumedang sepanjang 17 kilometer. Seksi 3 adalah ruas Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,7 kilometer. Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 7,2 kilometer. Seksi 5 Legok-Ujungjaya sepanjang 15 kilometer. Dan seksi 6 Ujungjaya-Dawuan sejauh 4,08 kilometer.
"Sebagian pengerjaan seksi 1 juga telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2011 sepanjang 1,3 kilometer. Termasuk pembangunan akses tol interchange Rancakalong seksi 2 sepanjang 1,975 kilometer. Biayanya dari APBN," kata Wuryanto.
ERICK P HARDI