TEMPO.CO, Havana - Presiden Venezuela Hugo Chavez tiba di Kuba untuk menjalani terapi medis atas kanker yang dideritanya. Sebelumnya, dia pernah melakukan pengobatan di negeri ini selama berbulan-bulan.
Chavez, yang terpilih kembali sebagai presiden pada pemilihan umum Oktober 2012, akan diambil sumpah untuk jabatan ketiganya pada Januari 2013.
Dalam suratnya kepada Dewan Nasional, Chavez mengatakan dirinya membutuhkan terapi guna pemulihan usai menjalani proses pemilihan presiden tahun ini. Pada Mei 2012 lalu, dia menyatakan telah terbebas dari kanker guna mengikuti pemilihan presiden. Di dalam suratnya, Chavez tidak menyebutkan bahwa dirinya kembali terkena kanker.
Namun, kelompok oposisi meminta agar ada transparansi mengenai kesehatannya. Chavez juga dianjurkan melakukan pengobatan alami di Kuba. "Kerahasiaan ini selalu meninggalkan keraguan tentang sampai sejauh mana kebenaran laporan pemerintah," kata politikus oposisi Ramonb Guillermo Aveledo.
Lembaga penyiaran pemerintah tidak menampilkan foto atau gambar Presiden Chavez ketika tiba di Kuba. Pria 58 tahun itu didiagnosa menderita penyakit kanker pada Juni 2011. Sejak itu, dia berkali-kali melakukan operasi perawatan di Kuba hingga selesai pada awal tahun ini.
Dalam suratnya kepada Dewan Nasional, Selasa, 28 November 2012, Chavez mengatakan bahwa dia akan kembali ke Havana setelah memperolah nasehat kedokteran. "Enam bulan setelah saya menjalani radioterapi, saya akan mendapatkan nasehat mengenai treatment baru, misalnya dengan melakukan terapi oksigen hiperbarik dan psioterapi," katanya dalam surat.
Chavez, presiden dari sayap kiri, untuk pertama kalinya terpilih pada 1998. Semasa kampanye pemilihan presiden, dia menolak rumor yang menyebutkan bahwa dia bakal terhalang oleh penyakit kankernya. Bahkan, dia bersumpah siap menjalankan tugasnya hingga enam tahun ke depan.
BBC | CHOIRUL
Baca juga:
Israel: Arab Badui Bantu Hamas Perang di Gaza
Punya Bandara Tapi Tak Ada Jalan
Kabinet Thailand Selamat dari Mosi Tak Percaya
Buku Tua Jenaka Karya Ilmuwan Muslim Ditemukan
Taliban Bunuh Penyiar Televisi Pakistan