TEMPO.CO, Kupang - Kepala Kepolisian Sektor Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Papua, Iptu Rolfi Takubessi, 48 tahun, Jumat, 30 November 2012, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharmaloka, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Upacara pemakaman jenazah korban dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota, Ajun Komisaris Besar Tito Basuki Priyatno. Pemakaman ditandai tembakan salvo sebagai bentuk penghormatan kepada Iptu Rofli yang tewas dalam melaksanakan tugasnya.
Pemakaman Iptu Rofli diwarnai guyuran hujan lebat yang mengguyur Kota Kupang sejak siang.
Jenazah Iptu Rofli tiba di Kupang, Rabu, 28 November 2012, kemudian disemayamkan di rumah duka di Jalan Palapa, Kelurahan Oebobo, Kota Kupang.
Isak tangis mewarnai pemakaman Iptu Rolfi, lelaki kelahiran Kupang, 24 April 1964 itu. Rofli masuk pendidikan kepolisian di Sekolah Polisi Negara (SPN) Singaraja, Bali, pada 1987. Dia dikenal anak yang tegas oleh keluarganya. "Dari dulu, dia (Rofli) sudah bercita-cita menjadi polisi," kata kakak Rofli, Maklon Taku Bessi.
Baca Juga:
Rofli meninggalkan istri, Octaviana Rumbino, dan tiga anak, yakni Franklin Takubessi, 17 tahun, Cornalia Elnino Takubessi (15), dan Alfredo Mcbraundy Takubessi (8).
Iptu Rofli merupakan salah satu korban penembakan dan penyerangan Markas Polsek Pirime, Selasa, 27 November 2012. Dua polisi lainnya yang merupakan anak buah Rofli adalah Brigadir Polisi Jefri Rumkorem dan Briptu Daniel Mukuker.
Setelah melakukan penembakan terhadap tiga polisi tersebut, sekelompok orang yang melakukan penyerangan membakar Markas Polsek Pirime.
Panglima Tinggi Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM) Distrik Pirime, Purom Okiman Wenda, mengaku bertanggung jawab atas insiden penembakan dan pembakaran tersebut.
Wenda memaparkan bahwa penyerangan dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pergerakan kemerdekaan di Papua masih ada.
YOHANES SEO