TEMPO.CO, Jember - Jumlah penderita atau orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Jember meningkat. Koordinator Konselor Klinik Voluntary Councelling and Testing (VCT) Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember, Justina Evi Tyaswati, mengatakan ODHA yang memeriksakan diri di klinik itu naik sekitar 50 persen dibandingkan dengan tahun 2011 lalu.
Sejak awal Januari hingga tanggal 25 November 2012, kata dia, tercatat ada 190 ODHA di klinik itu. "Bulan ini kami temukan 19 ODHA baru. Tahun 2011, tiap bulan kami terima lima orang per bulan. Tahun ini rata-rata 10 orang," ujar Justina, Jumat, 30 November 2012.
Para pengidap virus mematikan itu mayoritas adalah lelaki hidung belang atau pelanggan wanita pekerja seksual, yaitu sebanyak 64 orang. Ibu rumah tangga sebanyak 49 orang, wanita pekerja seksual 28 orang, homoseksual 10 orang, enam orang bayi (perinatal), dan lima pengguna narkotik jarum suntik. "Sepanjang tahun ini, yang meninggal dunia sembilan orang," kata Justina.
Sangat disayangkan karena sebagian besar penderita adalah orang-orang di usia produktif dengan usia 20-45 tahun, kemudian peringkat kedua adalah kalangan pelajar dengan usia 15-19 tahun, dengan penularan terbanyak akibat bergonta-ganti pasangan (heteroseksual).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Bambang Suwartono, mengakui peningkatan jumlah orang terpapar virus dan penyakit berbahaya itu sangat memprihatinkan. Dinas masih belum memiliki angka pasti seluruh penderita HIV/AIDS.
Menurut dia, penyebaran virus itu justru didominasi oleh golongan tidak berisiko tinggi, seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, dan siswa sekolah. “Data kumulatif masih kami rekap. Tapi yang jelas PSK malah lebih sedikit yang terinfeksi meskipun berisiko tinggi,” katanya.
MAHBUB DJUNAIDY