TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa DKI Jakarta dikadalin oleh penyelenggara Pekan Raya Jakarta. Dia mengancam akan mencabut kerja sama dengan penyelenggara kalau tetap menarik dana Rp 4 miliar kepada pemerintah provinsi.
"Sudah berapa tahun kita dikadalin," kata Ahok dalam video yang diunggah pemprovDKI di YouTube. (Lihat di sini) "Kita bisa minta KPK, BPK, BPKP memeriksa, apakah benar dia rugi. Kalau rugi, kita ambil alih, misalnya."
Dana itu terungkap dari video berjudul "29 Nov 2012 Wagub menerima paparan BPMP & Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta". BPMP mengusulkan alokasi dana Rp 4 miliar untuk ikut Pekan Raya Jakarta.
Menurut Ahok, sewajarnya, sebagai tuan rumah, DKI Jakarta mendapat keuntungan dari pelaksanaan PRJ, bukannya malah kena biaya sewa Rp 4 miliar. "Semestinya, kalau kita minta Rp 10 miliar, pasti bos PRJ kasih, benar enggak?" kata Ahok, diiyakan peserta rapat lainnya.
Ahok menegaskan penolakannya membayar sewa stan ke penyelenggara PRJ. "Tidak mau, kita mau suruh dia beri space," kata dia. "Masak enggak ada penghargaan buat Pemda DKI. Dia harus kasih kita (tempat). Kita sudah kasih dia untung. Kalau perlu, kita cabut joint dengan dia."
Ahok mengatakan bisa meminta KPK dan BPK mengaudit penyelenggara PRJ yang selama ini dipegang PT Jakarta International Expo (JIExpo). "Kita bisa bilang, kita minta KPK audit. Tidak bisa kita bayar dia Rp 4 miliar. Emang dia bayar kita berapa?"
WANTO
Berita Terpopuler
Jokowi Beri Pesan Semenit buat Pejabat Baru
Bagikan Kartu Pintar, Jokowi Disambut Teriakan
Ani Yudhoyono Sebut Cengkareng di Jakarta Barat
Tol Bintaro-BSD Kilometer 8 Terendam Banjir
Jokowi Temani Megawati Kondangan
Hari Ini, Ani Yudhoyono ke Kanal Banjir Timur