Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sahabat Munir Menagih Janji Presiden SBY

image-gnews
Pegiat seni teater Air melakukan aksi teaterikal dengan membawa poster wajah almarhum Munir saat perhelatan budaya
Pegiat seni teater Air melakukan aksi teaterikal dengan membawa poster wajah almarhum Munir saat perhelatan budaya "Menafsir Munir Melawan Lupa" di alun-alun Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (2/12). Kegiatan tersebut dalam rangka peringatan HUT Munir yang jatuh pada 8 Desember mendatang. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Batu -- Para sahabat almarhum Munir Said Thalib alias Munir memperingati ulang tahun ke-47 dan sewindu kematian pejuang hak asasi manusia (HAM) itu di Alun-alun Kota Batu, Jawa Timur, Minggu, 2 Desember 2012. Acara berlangsung hingga Senin besok.

Peringatan bertajuk “Menafsir Munir Melawan Lupa” yang dikemas sebagai pergelaran seni dan budaya itu ditujukan untuk selalu mengingat jasa Munir sekaligus menagih janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah mengatakan kasus Munir sebagai ujian sejarah kita. Menurut para Sahabat Munir, janji SBY harus ditunaikan dengan mengungkap dan memenjarakan dalang pembunuh Munir pada 7 September 2004.

Rangkaian acara diawali dengan berdoa di makam Munir di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Sisir. Suciwati, istri Munir, hadir bersama kedua anaknya, Sultan Alif Allende dan Diva Suukyi Larasati.

Turut berziarah sejumlah seniman, seperti Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto, budayawan pendiri majalah Tempo Goenawan Mohamad, Arswendo Atmowiloto, dan Romo Sindhunata, sosiolog Thamrin Amal Tamagola, serta Ketua Dewan Pengurus Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) Usman Hamid dan Hendardi dari Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum).

Peziarah menabur bunga seraya meletakkan gambar Munir, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan oleh Butet Kartaredjasa dan Usman Hamid, dan ditutup dengan doa yang dipimpin Alif, panggilan akrab putra sulung Munir.

Dalam sambutannya, Butet mengatakan kehadiran sahabat-sahabat Munir bukan untuk merayakan ulang tahun dan kematian Munir, dan bukan pula sekadar bersejarah, melainkan memperingati jasa dan ketokohan Munir dengan menyatukan tekad dan semangat untuk meneruskan perjuangan Munir.

“Kami berkeinginan merawat dan membela HAM, kemanusiaan, keadilan seperti yang Cak Munir cita-citakan. Selanjutnya kami mohon izin kepada Sampean untuk meneruskan semangat perjuangan Sampean karena masih ada yang berutang janji atas kematianmu, Cak Munir,” kata Butet.

Penegasan serupa disampaikan Djaduk Ferianto. Ia menyebut semangat dan keberanian Munir luar biasa menginspirasi rakyat Indonesia untuk berani menentang penindasan dan kesewenang-wenangan. “Kami berjuang sampai terjawab siapa dalang pembunuhan Munir. Kita pun berharap kemunculan banyak Munir baru yang mampu meneruskan teladan perjuangan Munir,” ujar Djaduk.

Semangat Munir hadir di alun-alun. Sekitar 5.000 gambar Munir berwarna-warni mengelilingi alun-alun. Gambar-gambar itu dipasang di seutas tali sepanjang tepi luar alun-alun dan digantung di pohon-pohon asli dan pohon buatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi timur alun-alun dibangun panggung besar. Suciwati membacakan surat untuk Presiden SBY ditemani Alif dan Diva. Suciwati mengingatkan SBY agar tidak terlena menjadi presiden; bahwa sebagai Kepala Negara, SBY memiliki janji menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM.

“Dua dekade Anda duduk di sana (sebagai presiden), masih ingatkah terhadap kasus pembunuhan Munir? Semua rakyat Indonesia masih mengingat janji Anda, termasuk meminta agar kasus-kasus HAM, korupsi, dan kekerasan lainnya segera dituntaskan. Saya ingat Anda berjanji menuntaskan kasus Cak Munir, tapi pelaku sebenarnya masih bebas. Jangan-jangan kursi Presiden membuat Anda lengah dan terlena,” demikian sebagian isi surat yang dibacakan Suciwati, istri mendiang Munir.

Di akhir surat ia menegaskan bahwa janji SBY terus diingat dan ditagih sampai kapan pun. Itulah sebabnya Suciwati dan kawan-kawan rutin melakukan aksi damai Kamisan di depan Istana Negara. “Salam dari saya, seorang perempuan, seorang istri, seorang ibu, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan, yang dipisahkan dari seorang suami dan sekaligus ayah bagi dua anak kami dengan cara dibunuh,” ucap dia, menyudahi pembacaan surat.

Acara dilanjutkan dengan orasi budaya oleh Goenawan Mohamad. Menurut Goenawan, ketokohan Munir tidak hanya berskala nasional, tapi sudah mendunia. Ia yakin, bila masih hidup dan terus berjuang untuk membela HAM atau nilai-nilai universal kemanusiaan, Munir bisa mendapat Nobel Perdamaian.

Setelah itu, giliran Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua Komisi Nasional HAM Otto Nur Abdullah menyampaikan testimoni mereka tentang Munir.

Acara dilanjutkan dengan pentas seni, seperti pembacaan puisi oleh Sitok Srengenge dan orkes Sinten Remen oleh Djaduk dan kawan-kawan. Djaduk membawakan lagu berjudul Maling Budiman, Janji Palsu, Omdo (Omong Doang), Eo Yae, dan Reformasi Haru.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

30 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.


Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

32 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat


Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

38 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

38 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

39 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

39 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

43 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung


Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

47 hari lalu

Kepala Lemdiklat Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto bertemu perwakilan LPDP membahas program S2 untuk polisi.
Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.


Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Anggota Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) yang juga istri aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati berpose saat Aksi Kamisan ke-744 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 September 2022. Teka-teki pembunuhan Munir di atas pesawat Garuda Indonesia pada 7 September 2004 masih belum terungkap sepenuhnya. SANTARA/Sigid Kurniawan
Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.


Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Peringatan 17 tahun Aksi Kamisan di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.