TEMPO.CO, Palo Alto - Jejaring sosial Facebook dan perusahaan game sosial Zynga mengakhiri kerja sama yang dirintis dua tahun lalu. Ini membuat Facebook kini leluasa untuk menggarap game sosialnya sendiri.
Kesepakatan ini akan mulai berlaku pada akhir Maret tahun depan. Ini terungkap pada laporan kedua perusahaan ke badan pengawas pasar modal Amerika Serikat (SEC) menjelang akhir pekan lalu. "Facebook tidak lagi dilarang untuk mengembangkan game-nya sendiri," demikian bunyi laporan kedua perusahaan ke SEC.
Sedangkan manajemen Zynga mengatakan, "Ini memungkinkan kami untuk lebih fleksibel memasarkan produk game kami ke berbagai layanan," kata Barry Cottle, Kepala Pendapatan Zynga.
Sejumlah poin utama dari perjanjian ini adalah Zynga terbebas dari kewajiban menampilkan iklan Facebook pada layanan game-nya. Perusahaan yang didirikan Mark Pincus ini juga tidak berkewajiban untuk menggunakan layanan pembayaran Facebook untuk transaksi game-nya.
Zynga juga leluasa untuk meluncurkan game-nya di platform sendiri, yaitu Zynga.com. Sebaliknya, sekarang Facebook menjadi platform terbuka untuk semua perusahaan game yang hendak memasarkan game sosialnya.
Pada tahun lalu, Zynga sempat meraup popularitas dengan memasarkan game sosial di jejaring sosial Facebook. Game seperti FarmVille dan CityVille meraup pengguna yang membludak sekaligus mengerek pendapatan.
Namun, masa indah ini mulai berakhir pada tahun ini setelah Facebook, yang sekarang memiliki sekitar satu miliar pengguna, mulai membatasi kemunculan link-link dari game Zynga, yang sebelumnya bertabur sebagai promosi di fitur news feed dari para pengguna Facebook.
Ini berakibat menurunnya tingkat penggunaan game sekaligus melorotnya pendapatan Zynga dari penjualan fitur game maupun iklan. Harga saham Zynga melorot dari sekitar US$ 10 menjadi US$ 2,4.
Sedangkan saham Facebook kini berada di kisaran US$ 27 dari sebelumnya dijual pada masa penawaran perdana sekitar US$ 38. Ini karena publik merasa khawatir akan kemampuan manajemen Facebook menjaring iklan dari mobile platform.
Facebook berdalih bahwa perusahaan game lain seperti King.com dan Wooga tetap mengalami keuntungan besar dengan sistem baru ini. Meskipu telah terbebas dari perjanjian itu, manajemen Facebook masih membantah akan membuat game sendiri.
"Kami tidak bergerak di bisnis game dan tidak berencana melakukannya," kata sumber yang enggan disebut namanya kepada situs digital Allthingsd.
BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA
Berita Terpopuler:
Heboh Video Ahok, PRJ Belum Mau Berkomentar
Protes Ahok Soal PRJ Dinilai Tak Tepat
Pria Ini Ungkap Misteri Vonis Bebas Misbakhun
Misbakhun Bebas Berkat ''Jasa'' Orang-orang Ini
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany