TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng akan turun tangan untuk menyelesaikan konflik di dalam tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Ia akan berusaha mempertemukan Djohar Arifin, Ketua PSSI versi Kongres Solo, dan La Nyalla Mattalitti, Ketua PSSI versi Kongres Luar Biasa.
“Saya menunggu Pak Djohar pulang dari Malaysia. Mari kita duduk bersama,” kata Andi, saat ditemui di kantornya, Senin, 3 Desember 2012.
Namun, dia mengatakan, juga perlu hati-hati karena intervensi pemerintah bisa saja dijadikan alasan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberi sanksi pada Indonesia. Menurut Andi, ini yang membuat pihaknya dalam posisi serba salah. “Harus jelas. Harus ada kemauan dari dua belah pihak untuk pemerintah masuk,” katanya.
Menurut dia, FIFA seharusnya memberi kesempatan kepada pemerintah. Sebab, FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sudah mencoba turun tangan tapi masalah tak kunjung selesai. “Sekalipun poin-poin dalam nota kesepahaman itu sudah jelas dan sudah ditandatangani, sepertinya masih ada kebuntuan,” katanya.
Sebagai usaha menyelesaikan friksi PSSI, AFC telah memfasilitasi kedua pihak yang mengaku sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia itu untuk berdamai. Kubu Djohar dan La Nyalla telah menandatangani nota kesepahaman di markas AFC di Kuala Lumpur, Juni lalu. Penandatanganan itu diharapkan bisa menyelesaikan dualisme kepengurusan yang berujung pada dualisme kompetisi sepak bola Indonesia, yaitu Liga Prima Indonesia dan Liga Primer Indonesia.
Sebelumnya, FIFA mengancam akan memberi sanksi jika Indonesia belum juga berhasil menyelesaikan dualisme kompetisi. Tenggat waktu yang diberikan FIFA awalnya pada 20 Maret 2012. Namun, hingga tenggat berakhir, dualisme kompetisi ini tak kunjung selesai. Tenggat itu kemudian ditunda atas rekomendasi AFC.
Kemarin, mantan Ketua Umum PSSI yang juga Ketua Dewan Kehormatan PSSI, Agum Gumelar, mengimbau pemerintah agar turun tangan dalam menyelesaikan konflik ini. Namun, Agum juga mengingatkan agar pemerintah tidak berpihak sehingga suasana tidak semakin keruh.
GADI MAKITAN