TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie berharap subsidi bahan bakar minyak dikurangi tahun depan. Alasannya, subsidi tersebut lebih banyak dinikmati kalangan mampu daripada menengah ke bawah. Ical, panggilan Aburizal, lebih setuju dengan subsidi langsung kepada masyarakat.
"Sebanyak 70 persen subsidi BBM dinikmati orang mampu," kata Ical dalam Diskusi Publik "Masa Depan Pengelolaan Migas Nasional Pasca-Keputusan Mahkamah Agung", di Jakarta, Selasa, 4 Desember 2012. Subsidi BBM pada 2013 diperkirakan Rp 240 triliun. Kata Ical, artinya, sekitar Rp 170 triliun untuk kalangan kaya.
Menurut Ical, Rp 170 triliun itu hendaknya dijadikan subsidi langsung, seperti untuk sekolah gratis sampai tingkat SMA. "Dana Bos Wajib Belajar 12 tahun saja hanya memerlukan Rp 24 triliun," kata dia. Bisa juga potongan subsidi untuk membangun daerah tertinggal.
Ical mengimbau anggota Fraksi Golkar yang duduk di DPR untuk mengambil keputusan bijak mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara menyangkut subsidi BBM. Ia berharap APBN 2013 benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas.
Tahun ini, subsidi BBM mencapai 44 juta kiloliter. Sejak kuota BBM bersubsidi habis, pemerintah terpaksa meminta kembali jatah kepada DPR. Untuk menambah BBM bersubsidi sebanyak 1,2 juta kiloliter, dibutuhkan dana sebesar Rp 6 triliun.
Untuk subsidi BBM dalam APBN Perubahan 2012, disediakan anggaran Rp 137,4 triliun. Namun realisasi hingga akhir tahun diperkirakan membengkak hingga Rp 216,8 triliun, atau kurang Rp 79,4 triliun.
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fany Octora
SBY Minta Mendagri Pantau Bupati Garut
Jokowi: Mending Saya Tidak Jadi Gubernur
Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi