TEMPO.CO, Jakarta - Warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan, boleh berbangga. Kelurahannya dinobatkan sebagai kelurahan terbaik se-DKI, kemarin. Arif Abidin, Lurah Lebak Bulus, mengatakan, prestasi ini karena masyarakat bersemangat membangun lingkungannya. "Warga bilang ke saya, kalau ikut, harus juara satu sekalian. RT dan RW semangat bersinergi," dia berujar kepada Tempo, Selasa, 4 Desember 2012, di kantornya.
Ini pertama kalinya Kelurahan Lebak Bulus terpilih sejak penghargaan itu ada tahun 2002. Sebelumnya, mereka memang pernah beberapa kali mendapat penghargaan dari Wali Kota Jakarta Selatan sebagai kelurahan terbaik dalam kepedulian lingkungan dan penghijauan 2012, pemberantas sarang nyamuk 2011, posyandu dan PAUD terbaik 2012, serta penghargaan dari Kementerian Agama kategori kelurahan dengan keluarga sakinah 2011 dan 2012. Toh, tetap saja mereka tak menyangka jadi terbaik se-provinsi. "Warga kaget. Dua tahun terakhir, masa keemasan Lebak Bulus," kata Arif semringah.
Menurut Arif, saat awal menjabat Lurah Lebak Bulus dua tahun lalu, masalah pertama yang menjadi perhatiannya adalah pelayanan administrasi terhadap warga. Banyak warga yang menganggap remeh administrasi, misalnya surat kematian. "Padahal keterangan waris itu penting karena menjadi dasar memiliki hak almarhum, seperti tanah warisan," kata dia. Untuk memudahkan pengurusan, dia mengatur agar administrasi kematian bisa selesai dalam tiga hari kerja. Tidak hanya itu, urusan pertanahan dibuat dalam empat hari kerja, domisili perusahaan dua hari kerja, dan administrasi nikah selesai satu hari kerja.
Masalah lain, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. "Dulu, kesadaran kurang. Warga cenderung buang sampah tidak disiplin, walaupun tinggal di daerah elite," Arif berucap merujuk kawasan Bona Indah. Namun kini, warga sudah lebih sadar. "Sekarang berubah, walaupun kadang masih ada."
Arif bercerita, dia membuat forum diskusi dengan warga untuk menumbuhkan kesadaran. Forum rutin sambung rasa masyarakat dengan lurah dan camat digelar setiap Jumat, jam 8 sampai 11. "Kami bikin acaranya sesuai tema persoalan, seperti di depan tumpukan sampah itu, biar ngerasain di tempat yang buruk," kata Arif. Moto kelurahan itu memang "Lebak Bulus ASRI, aman, sejuk, ramah, indah".
ATMI PERTIWI
Berita terpopuler Metro :
Ahok Bertemu ICW dan BLU Transjakarta
Jokowi Belum Tetapkan Harga Tiket MRT
Jokowi Bentuk Tim Awasi Jakarta Pintar
Polisi Berbobot 93 Kg Ini Ngos-ngosan Saat Berlari
Bahas MRT, Besok Jokowi Bertemu Menteri Keuangan