TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jokowi angkat bicara soal terjadinya pelecehan seksual di bus Transjakarta. Menurut dia, salah satu penyebab terjadinya pelecehan itu karena minimnya ketersediaan bus itu. "Lihat saja kalau pagi dan sore berdesak-desakan seperti itu," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2012.
Menurut Jokowi, solusi terbaik untuk mencegah terjadinya pelecehan itu adalah dengan menambah jumlah armada bus Transjakarta. Dengan penambahan itu, dia yakin peristiwa serupa tidak akan terjadi lagi. "Solusinya cuma tambah bus. Sudah, itu saja," katanya.
Jokowi mengatakan, penambahan bus Transjakarta akan segera dilakukan pada Januari 2013 sebanyak 200 unit. Pertengahan tahun depan, dia juga menyatakan akan menambah lagi 600 unit lagi. "Kalau busnya tidak ditambah, ya akan berdesak-desakan terus," katanya.
Jokowi menyarankan masalah tersebut jangan diselesaikan lewat cara kekeluargaan. "Kalau perlu ya diselesaikan juga lewat jalur hukum," katanya.
Gubernur juga sebelumnya menyatakan sedang mempertimbangkan untuk memasang kamera CCTV di halte dan bus Transjakarta. Pemasangan itu dilakukan untuk mengawasi serta meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Sebelumnya, pelecehan seksual terhadap penumpang bus Transjakarta kembali terjadi. Pelecehan itu dilakukan oleh Supriyanto terhadap wanita berinisial ATG di halte Harmoni, Jakarta Pusat. Supriyanto tertangkap tangan sedang merekam bagian sensitif dari ATG dengan menggunakan kamera telepon genggam dan kamera pulpen.
DIMAS SIREGAR
Berita Lain:
Seperti Apa Panasnya Rapat Jokowi-Ahok soal MRT?
Apa Maunya Jokowi-Ahok soal Ancol?
Komplotan Bertopeng Serang Polisi Patroli di Depok
Ini Calon Wali Kota Bekasi Terkaya