TEMPO.CO, London - Bekas juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi, sekarang berada dalam perjalanan menuju Amerika Serikat. Demikian laporan media Inggris, Selasa, 4 Desember 2012.
Sumber-sumber diplomatik yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada koran The Guardian bahwa Makdissi, pejabat paling senior penganut Kristen di rezim Presiden Bashar al-Assad, siap-siap menuju Amerika Serikat setelah meninggalkan Damaskus dari Beirut.
Pada Senin, 3 Desember 2012, seorang sumber yang tak mau diketahui identitasnya mengatakan kepada Reuters bahwa Makdissi telah meninggalkan Beirut dan tinggal di London.
Namun info itu dibantah di Inggris. Menurut pejabat Inggris, seperti dikutip The Guardian, bekas pejabat Suriah itu sama sekali tidak pernah melangkah menuju Inggris. "Namun kami bukan dalam posisi membenarkan atau menolak kabar tersebut."
Televisi Libanon, al-Manar, dalam laporannya mengabarkan, Makdissi telah dipecat karena membuat pernyataan yang tidak merefleksikan kebijaksanaan pemerintah. Kabar tersebut dibenarkan oleh pemerintah Suriah.
Kabar lainnya menyebutkan, rumah Makdissi di Mezzah, kota tetangga Damaskus, telah dilalap api. Kejadian itu mengindikasikan bahwa dia benar-benar telah membelot. Menurut sumber-sumber opossisi, seperti dikutip koran Asharq Al-Awsat, segera setelah kabar pembelotan Makdissi beredar, rezim Assad membakar rumahnya sebagai bentuk pembalasan.
"Rezim Assad membakar rumah Makdissi di Mezzah," ujar salah seorang sumber dari kelompok oposisi Dewan Militer Suriah. Mezzah adalah kawasan yang memiliki tingkat keamanan tinggi karena daerah tersebut menjadi pusat hunian para duta besar, politikus, dan pengusaha ternama.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Jokowi Ngotot Harga Tiket MRT 1 Dolar
Pembunuh Mahasiswi Injak Al-Quran
Bupati Aceng Juga Dibelit Dugaan Korupsi
Polri Kembali Tarik 13 Penyidiknya dari KPK
Menteri Agus Setuju Jokowi Hati-hati Soal MRT