TEMPO.CO, Jakarta - Staf peneliti dari Balai Arkeologi Jayapura, Hari Suroto, mengatakan, penduduk di Teluk Mayalibit, Raja Ampat, Papua Barat, menemukan dua batu yang bentuknya mirip alat kelamin laki-laki. Warga setempat menganggap batu itu punya nilai religius dan dikeramatkan.
Batu tersebut menggantung di atas permukaan air. Batu ini terdapat pada tebing karst di Teluk Mayalibit. "Kedua batu ini berupa stalaktit, masing-masing memiliki panjang tiga meter dengan diameter 40 sentimeter," katanya.
Penduduk setempat percaya kedua batu itu sudah ada sejak zaman dahulu. Walaupun tak ada keterangan jelas mengenai asal usulnya, warga percaya batu tersebut bisa memberikan keturunan bagi orang yang tak mempunyai anak. Caranya dengan menyentuh atau memegangnya. "Selesai menyentuh atau memegangnya kemudian sebuah uang koin dipersembahkan di ujung batu kelamin laki-laki ini," kata Hari.
Kedua batu tadi bisa dikategorikan sebagai tradisi Megalitikum. Batu ini merupakan obyek yang menarik untuk dikembangkan sebagai destinasi baru di Raja Ampat. Namun lokasi batu belum diketahui oleh banyak orang. "Untuk itu, dinas terkait dapat mempromosikan keberadaan kedua batu ini untuk wisata," ujarnya.
ANT | WANTO
Berita Terpopuler
Sail Komodo, NTT Siapkan 44 Destinasi
Di Gunung Kidul Ada Gua Purba Baru?
Gunung Nona nan Mempesona
Tiga Satwa Langka di Bali Zoo Melahirkan Bayi
Jajanan Kaki Lima ala Korea Selatan
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei