TEMPO.CO, Situbondo - Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berjanji akan menelusuri dugaan arisan seks yang dibentuk sekelompok pelajar untuk berkencan dengan perempuan seks komersial.
Sekretaris Dinas Pendidikan Situbondo, Ateng Zaelani, mengatakan, pihaknya mengumpulkan sejumlah kepala sekolah SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta. "Kami minta kepala sekolah untuk mewaspadai supaya tidak ada pelajarnya yang berbuat demikian," kata dia, Kamis, 6 Desember 2012.
Menurut Ateng, Dinas Pendidikan juga berencana untuk menemui Komisi Penanggulangan HIV/AIDS guna menggali informasi lebih dalam mengenai asal pelajar yang terlibat. "Kami baru tahu dari wartawan, jadi butuh informasi sebenarnya dari KPA," kata dia.
Ateng sendiri mengaku sangat prihatin apabila arisan seks yang dibentuk pelajar tersebut ternyata benar ada. Perilaku itu, kata dia, dapat merusak masa depan bangsa.
Seperti diberitakan, tujuh pelajar di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, diduga melakukan arisan untuk bisa berkencan dengan PSK di lokalisasi. Mereka mengumpulkan iuran Rp 5 ribu per bulan dan mendapat jatah bergilir untuk bisa berkencan dengan PSK tersebut.
Temuan itu disampaikan sukarelawan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Situbondo, Heru Hertanto. Menurut Heru, awalnya dia melakukan sosialisasi mengenai bahaya HIV/AIDS ke sejumlah lokalisasi.
Dia pun merasa terkejut saat salah seorang PSK berinisial JL yang berusia sekitar 22 tahun, menceritakan tentang adanya arisan seks para pelajar. "Dia cerita kalau pelanggan tetapnya adalah pelajar," katanya.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler:
Rumor Nikah 2 Bulan Aceng-Shinta Jadi Omongan
Wakil Jokowi di Solo Ingin Jadi Wali Kota Jakut
Pria Hobi Selingkuh Terlihat dari Wajahnya!
Keluarga Fany Cabut Gugatan Terhadap Bupati Aceng
Begini Modus Penipuan ''Anak Anda Kecelakaan''