TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo agar pemerintah pusat menanggung pembayaran pinjaman sebanyak 70 persen memang bakal mempengaruhi besaran tiket dan subsidi yang diberikan pemerintah daerah untuk proyek mass rapid transit (MRT).
Jokowi menjelaskan, dengan skenario persentase 70 persen beban pinjaman proyek ditanggung pemerintah pusat, harga tiket MRT bisa lebih rendah.
"Harga tiket bisa hanya Rp 19 ribu tanpa disubsidi," ujar Jokowi, di Balai Kota Jakarta, Kamis, 6 Desember 2012.
Menurut Jokowi, kalau Kementerian Keuangan menyepakati persentase tersebut, subsidi yang ditanggung Pemerintah Jakarta pun lebih kecil dibandingkan dengan persentase awal. Yakni 58 persen ditanggung pemerintah daerah dan 42 persen pemerintah pusat. Jokowi sudah bertemu Menteri Keuangan, Rabu 5 Desember 2012.
"Saya mau harga tiket paling mahal Rp 10 ribu. Kalau harga tanpa subsidi Rp 19 ribu, berarti kami hanya menanggung subsidi Rp 9 ribu per penumpang," kata dia.
Pada perhitungan awal, Pemerintah Jakarta semestinya menanggung 58 persen beban pinjaman proyek MRT. Sementara pemerintah pusat menanggung 42 persen. Hitungan itu membuat harga tiket melambung tinggi menjadi Rp 38 ribu. Dengan target harga tiket Rp 10 ribu, berarti pemerintah daerah mesti mensubsidi sebesar Rp 28 ribu per penumpang.
SUTJI DECILYA
Berita Lainnya:
8 Syarat Menjadi Penghuni Rusunawa Marunda
Ini Penyebab Rel Kereta Rawan
10 Titik Rawan Longsor di Lintasan KRL Jabodetabek
Jokowi Terapkan Pembatasan Kendaraan Ganjil Genap
118 Titik Rel Rawan dari Merak-Banten-Cikampek