TEMPO.CO, Blitar - Seorang pencuri nekat mengambil patung dewa sesembahan di Kelenteng Poo An Kiong, Kota Blitar, Jawa Timur. Tak lama setelah mencuri, pelaku kembali ke kelenteng dan mengembalikan patung tersebut.
Kepada juru kunci kelenteng, Akyu, pencuri yang bernama Slamet Rahayu, 32 tahun, mengaku ketakutan karena dihantui dewa yang diwujudkan dalam bentuk patung yang dicurinya. Patung dewa yang dicuri itu diyakini sebagai jelmaan nenek moyang warga Tionghoa.
"Dia mencuri saat kelenteng sedang sepi," kata Akyu, Kamis, 6 Desember 2012. Mengetahui patung dewa yang dianggap suci hilang, seluruh jamaat Tionghoa sibuk mencari di seluruh tempat. Patung dewa ini merupakan patung utama sesembahan mereka.
Menurut Akyu, saat mengembalikan patung itu, Slamet yang merupakan warga Kelurahan Sukorejo, Blitar, tampak gemetar. "Saya takut sekali," kata Slamet seperti ditirukan Akyu.
Lantaran sudah kepergok mengembalikan, jemaat Tionghoa menahan Slamet di kelenteng sampai polisi tiba. Kepada polisi dan jemaat klenteng, Slamet mengakui perbuatannya dan minta tolong untuk dimaafkan.
Slamet mengaku mencuri karena sakit hati kepada pengurus kelenteng. Upayanya meminta lahan parkir di kawasan kelenteng untuk dikelola tak dikabulkan. Karena itu, dia mencuri patung sesembahan mereka untuk melampiaskan sakit hati.
HARI TRI WASONO
Berita terpopuler lainnya:
Kurikulum Baru, SMA Tidak Ada Penjurusan
Mega Pun Ikut Sindir Soal Hambalang
Ini Status dan Isi Surat Cegah Andi Mallarangeng
Alphard Misterius Datangi Rumah Choel Mallarangeng
Di Rumah Choel Mallarangeng Berseliweran Mobil Mewah