TEMPO.CO, Makassar - The Three Musketeers adalah judul novel tenar tentang petualangan tiga orang pemuda di tengah-tengah pergolakan politik Prancis pada abad pertengahan. Tiga pemuda itu bernama Athos, Porthos, dan Aramis.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, julukan Three Musketeers ini pernah diberikan kepada trio Mallarangeng. Mereka adalah Andi Alfian Mallarangeng, Rizal Mallarangeng, dan Andi Zulkarnaen Mallarangeng. Sebagai pemuda asal Sulawesi Selatan, pada era Reformasi, mereka bertiga dinilai sukses berkiprah hingga ke tingkat nasional.
"Kami tidak menyangka Andi Alfian Mallarangeng bisa jadi tersangka korupsi," kata M Darwis, mantan kolega Andi Mallarangeng yang kini menjadi dosen di jurusan Sosiologi Universitas Hasanuddin, Jumat, 7 Desember 2012.,
Darwis mengatakan, saat menjadi dosen di Universitas Hasanuddin pada 1987-1997, Andi Mallarangeng dikenal kritis. Setelah kembali dari menempuh pendidikan di Amerika Serikat, Alfian menjadi salah satu dosen yang turut memperjuangkan reformasi di Makassar. "Saya mengenalnya sejak menjadi mahasiswa di Yogyakarta. Alfian adalah aktivis mahasiswa HMI yang dekat dengan perjuangan mahasiswa," kata Darwis.
Karena memiliki kapabilitas, Darwis adalah orang pertama yang mendorong Andi Alfian Mallarangeng agar berkiprah di Jakarta. "Karena jika berjuang dari Makassar sulit," kata Darwis.
Tahun 1998 Alfian akhirnya memutuskan untuk pindah mengajar ke Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta. Saat Ryas Rasyid menjadi menteri, Alfian diangkat menjadi deputi. "Dari sinilah kariernya terus menanjak hingga menjadi juru bicara presiden dan menjadi menteri di pemerintahan SBY," kata Darwis.
Dengan ditetapkannya Alfian sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang, Darwis mengaku prihatin. "Pelajarannya kalau menduduki jabatan harus hati-hati," kata Darwis.
Selama berkenalan dengan Alfian, Darwis mengatakan Andi adalah teman yang baik. Bahkan, kini Andi dianggap kesatria karena langsung mundur dari jabatan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. "Namun sejak menjadi menteri kami tidak pernah bertemu lagi," katanya.
MUHAMMAD YUNUS
Berita terpopuler lainnya:
Kurikulum Baru, SMA Tidak Ada Penjurusan
Ide Jokowi Atasi Kemacetan Dinilai Tak Efektif
Pelajar Situbondo Bentuk Kelompok Arisan Seks
Ini Kelemahan Ide Jokowi Soal Pembatasan Mobil